Dalam surat al-Baqarah ayat 148 dan surat al-Maidah ayat 48 umpamanya, Allah berfirman: “fastabiqu al-khairat” yang artinya: “Maka berlomba- lombalah kamu sekalian (dalam mengerjakan) berbagai kebaikan”.
Teknis membaca al-Qur’an jauh lebih baik ketimbang teknik-teknik audisi di TV. Qari’ yang baik memiliki suara yang bagus, nafas panjang, penguasaan lagu, dan dialek yang bagus. Dalam tatanan seni baca al- Qur’an, tingkatan nada dikenal ada empat tahap, yakni qarar (rendah), nawa (sedang), jawab (tinggi) dan jawabul jawab (sangat tinggi).
Untuk melengkapi ilmu qiraah dan kepekaannya, maka pembela- jaran qira’ahnya senantiasa dileng- kapi dengan ilmu tajwid, makharijul huruf (ilmu pelafalan al-Qur’an), dzauq (cita rasa bahasa), dan sebagainya.
Kepekaan terhadap makna isi al-Qur’an lebih digunakan sebagai instrument mengasah diri untuk memiliki dzauq (perasaan) ilahiyah. Karena hanya dengna dzauq ilahiyah inilah, para peserta MTQ diharapkan memiliki rasa khauf pada Allah, sebagai pondasi dasar membangun mental dan moral yang islami./ADV