MALANG – Museum Musik Indonesia (MMI) resmi dibuka, Sabtu (19/11/2016) malam. Bertempat di Gedung Kesenian Gajayana Kota Malang, museum tersebut menjadi museum musik pertama di Indonesia.
Salah satu pendiri MMI, Hengki Herwanto menjelaskan, embrio berdirinya museum tersebut adalah Galeri Malang Bernyanyi (GMB).
Galeri tersebut berdiri pada tahun 2009 dengan koleksi awal sebanyak 200 kaset dan piringan hitam. Lalu pada tahun 2015, GMB tersebut bertransformasi menjadi MMI.
Nama MMI sebelumnya sudah ada dan sudah terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM. Kemudian oleh pemilik hak cipta MMI tersebut diberikan kepada pengelola GBM untuk memakai nama MMI.
“Nama Museum Musik Indonesia sebenarnya sudah terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM dengan nama pemegang hak cipta Eddy Herwani,” katanya.
Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Hari Sungkari berharap, dengan adanya museum tersebut setiap generasi bisa memahami dan mengenang musik terdahulu.
“Mudah – mudahan apa yang dilakukan bisa berguna untuk kita semua. Dalam artian musik lama dengan penyanyi yang lama yang mungkin generasi kita lupakan, dengan museum ini kita kenang lagi. Dari generasi ke generasi bisa mengenang musik,” katanya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni mengaku bangga karena museum musik pertama di Indonesia ada di Malang. “Museum Musik Indonesia ini merupakan satu – satunya museum musik di Indonesia,” katanya.
Ia berharap, museum tersebut menjadi magnet wisata baru di Kota Malang. Sehingga kunujungan wisatawan ke kota bunga itu semakin meningkat.
“Ini menjadi salah satu destinasi wisata yang patut kami banggakan. Dan kami akan promosikan kepada steakholder wisata yang ada di Kota Malang dan Nasional,” jelasnya.
Tampil penyanyi legendaris dalam peresmian MMI itu. Seperti Sylvia Saartje, Berlian Hutauruk, dan Grace Simon.
KOMPAS