BATAM – Pasien ketiga yang dinyatakan positif terinfeksi Corona di Kota Batam berinisial JR (47) meninggal dunia, Senin (30/3/2020) dini hari.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Didi Kusmarjadi mengatakan, pasien yang diketahui merupakan salah satu bos perusahaan ini meninggal meninggal sekitar pukul 01.45 WIB tadi malam.
“Pasien itu adalah pasien positif Corona yang ketiga di Batam dan dia meninggal tadi malam sekira pukul 01.45 Wib,” ucap Didi ketika dikonfirmasi, Senin (30/03/2020).
JR dinyatakan positif terinfeksi Corona pada 23 Maret 2020 lalu yang diumumkan oleh Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad melalui konferensi pers di Balai Kota.
“Sesuai dengan data terakhir yang kami terima saat ini ada salah satu warga Kota Batam berjenis kelamin laki-laki, 47 Tahun dirawat di ruang isolasi Kirana Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Kota Batam,” jelasnya.
Pasien tersebut memiliki riwayat perjalanan ke Jakarta pada Senin tanggal 09 Maret 2020, melalui Bandara Hang Nadim Batam menggunakan pesawat udara.
“Kemudian pada hari Selasa, 10 Maret 2020 yang bersangkutan hadir pada acara peletakan lunas pembangunan kapal di daerah Tanjungpriok, Jakarta Utara yang dihadiri oleh cukup banyak hadirin,”ujarnya.
“Setelah selesai acara tersebut, yang bersangkutan mengunjungi salah satu perusahan pembuat kapal yang tidak jauh dari lokasi acara, yang dilanjutkan dengan pertemuan (meeting) diruangan tertutup sampai dengan pukul 16.30 WIB,” sambungnya.
Selanjutnya kata Amsakar, korban kembali ke kantor di Menara Bida Kara 2 Pancoran, Jakarta, dan keluar meninggalkan kantor pada jam 20.00 WIB dan langsung menuju Hotel Bida Kara tempatnya menginap dan langsung tidur.
“Pada hari Rabu, 11 Maret 2020, yang bersangkutan mengunjungi kantor Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub RI untuk melaksanakan meeting mulai pukul 10.00 sampai dengan 12.00 WIB,” ujarnya.
“Kemudian menuju lokasi kliennnya di kawasan Pluit CBD dan melakukan meeting sejak pkl 13.30 sampai dengan pukul 15.00 WIB, dan dilanjutkan dengan makan siang di Pluit Junction dan kembali ke kantornya pada 17.00-20.00 WIB. Selanjutnya kembali ke Hotel dimana korban menginap,” kata Amsakar.
Lalu pada hari Kamis tanggal 12 Maret 2020 pukul 09.05 WIB, korban kembali ke Batam melalui Bandara Soekarno-Hatta dan tiba di Batam pukul 11.00 WIB.
“Sesampainya dirumah, yang bersangkutan memperbaiki plafon kamar mandi di lantai dasar rumahnya yang terkena bocoran saluran kamar mandi di kamar atas dan menghirup udara yang pengap serta berbau karena tidak menggunakan masker,” ungkapnya.
“Pada hari Jumat, 13 Maret 2020, yang bersangkutan mengeluh tenggorokannya merasa gatal dan badan terasa kurang fit saat terkena sinar matahari setelah melaksanakan Sholat Jumat,” kata Amsakar.
Sabtu 14 Maret 2020 badannya mulai demam ringan. Ia meminum obat penurun demam (Sanmol) sebel istrahat malam. Agi harinya badan terasa ringan serta sudah dapat melakukan aktivitas olahraga bersepeda.
“Selanjutnya pada hari selasa, 17 Maret 2020 jam 16.00 WIB yang bersangkutan kembali berobat ke Rumah Sakit tersebut dan ditempatkan di ruang Isolasi IGD yang dilanjutkan dengan tindakan diagnostic foto rontgen dan pemeriksaan laboratorium. Setelah itu di izinkan pulang ke rumah dengan diberikan obat Sanmol tambahan,” sambungnya.
Pada hari Rabu, 18 Maret 2020 kondisi korban belum juga membaik dan akhirnya dibawa kembali ke RS sebelumnya tersebut, yang kemudian dirawat pada ruang Isolasi dan dilakukan pengambilan sampel SWAB oleh tim BTKL Batam.
“Hal ini mengingat gejalanya yang timbul mengarah pada pneumonia sehingga dimasukkan dalam kategori PDP Covid-19,” bebernya.
“Pada hari Senin, 23 Maret 2020, diterima hasil pemeriksaan sampel SWAB dari Balitbangkes RI melalui BTKL PP dengan kesimpulan terkonfirmasi hasil positif,” jelasnya.
Amsakar mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan proses kontak tracing terhadap semua orang yang ditengarai telah kontak langsung dengan korban selama korban melakukan perjalanan dari Batam ke Jakarta hingga kembali lagi ke Batam.
(Elang)