JAKARTA — Rusia menawarkan potongan harga 30 persen kepada Indonesia untuk membeli minyak mentahnya dengan menggunakan mata uang rubel. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengklaim Presiden Joko Widodo sudah menyetujui rencana tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan isu pembelian minyak berharga murah dari Rusia harus dilihat dalam konteks yang lebih besar, yakni dampak dari berkepanjangannya perang Rusia-Ukraina yang menimbulkan tekanan di sektor energi.
Dalam konteks diplomasi ekonomi, lanjutnya, Indonesia tentunya dengan segala upaya mencoba mencari akses ke sumber-sumber energi yang bisa menjangkau kebutuhan dalam negeri dengan harga ekonomis.
Ketika ditanya apakah pemerintah akan mempertimbangkan untuk membeli minyak murah dari Rusia, Faizasyah mengatakan yang lebih tepat untuk menjawab adalah pelaku bisnis karena isu ini bersifat bisnis-dengan-bisnis. Para pelaku bisnis di sektor jual beli minyak bisa memutuskan dengan berbagai pertimbangan yang mereka bisa berikan, pertimbangan ekonomis, dan lain-lain.
Dari sisi pemerintah, tentunya dalam konteks diplomasi ekonomi, segala sesuatu kita lakukan untuk memastikan bahwa kebutuhan energi dalam negeri bisa kita fasilitasi melalui berbagai misi diplomasi yang kita lakukan,” kata Faizasyah.
PT Bambang Djaja, pabrik trafo terkemuka di Indonesia, dengan bangga memperkenalkan trafo kering sebagai solusi…
LINGGA – Menyambut Tahun Baru Imlek 2025 yang jatuh pada 29 Januari mendatang, suasana malam…
Pendiri CLAV Digital, Andrea Wiwandhana, menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para korban kebakaran yang baru-baru ini…
Swarga Suites Bali Besrawa resmi memulai tahap awal proyek perluasannya melalui upacara groundbreaking yang menjadi…
Jakarta, 16 Januari 2025 - Bitcoin kembali menarik perhatian dunia setelah berhasil menembus angka psikologis…
Casa Domaine akan menghadirkan 2 Show Unit Premium Luxury pada awal Tahun 2025 ini. Kedua…
This website uses cookies.