BATAM – swarakepri.com : Herizon, mantan Kepala Sekolah SMPN 28 Batam diganjar 7 Tahun penjara dan denda Rp 100 juta oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Batam karena terbukti bersalah melakukan tindak pidana percabulan terhadap 2 orang anak muridnya sendiri, Selasa(17/12/2013) sekitar pukul 15.00 WIB.
Vonis Majelis Hakim ini sendiri lebih ringan 1 tahun dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum(JPU) selama 8 Tahun penjara.
Ketua Majelis Hakim, Jack Oktavinus didampingi Thomas Tarigan dan Djarot selaku Hakim Anggota dalam pembacaan vonis mengatakan terdakwa Herizon dengan sengaja melakukan percobaan kekerasan atau memaksa melakukan perbuatan cabul terhadap korban.
“Menjatuhkan pidana kepada terdakwa selama 7 tahun penjara dan denda sebesar Rp 100 juta rupiah atau diganti kurungan 1 bulan,” kata Jack.
Setelah membacakan vonis, Jack mempersilahkan terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum(JPU) untuk menggunakan haknya jika tidak terima dengan vonis Majelis Hakim. Terdakwa kemudian sempat dianjurkan untuk berkonsultasi dengan penasehat hukumnya untuk menyatakan sikap terkait vonis Hakim.
Tanpa berkonsultasi dengan Abdul Kadir selaku penasehat Hukumnya, kepada Majelis Hakim, Herizon langsung menyatakan banding.
Terkait upaya banding yang diambil terdakwa, Abdul Kadir yang dikonfirmasi seusai persidangan mengatakan langkah banding tersebut ditempuhk karena terdakwa yakin tidak pernah melakukan perbuatan cabul seperti yang ada dalam tuntutan Jaksa Penuntut Umum.
“Tadi terdakwa berpesan ke saya untuk menyampaikan kepada wartawan bahwa ia(Heriozon,red) tidak pernah melakukan apa yang dituntut JPU,”ujarnya.(red)
