JAKARTA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyetujui opsi pelaksaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun ini pada 9 Desember 2020.
“Mendagri menyetujui opsi usulan KPU yaitu 9 Desember 2020,” kata Kapuspen Kemendagri, Bahtiar dalam keterangannya, Rabu (15/4).
Menurut penjelasan Bahtiar, Mendagri optimis dengan opsi tersebut karenan anggaran Pilkada serentak telah tersedia di APBD daerah yang menyelenggarakan Pilkada.
“Opsi ini merupakan opsi optimis karena telah tersedianya anggaran Pilkada serentak 2020 untuk tahun anggaran 2020 pada APBD 270 daerah yang akan menggelar Pilkada,” .
Bahtiar juga menjelaskan bahwa, dalam rapat dengar pendapat, KPU mengusulkan tiga opsi jadwal penundaan Pilkada Serentak 2020. Opsi pertama pada 9 Desember 2020, opsi kedua pada 1 April 2021, dan opsi ketiga pada 3 September 2021.
Dari ketiga opsi yang diusulkan oleh KPU tersebut, Tito Karnavian kemudian memilih untuk menyetujui opsi pertama usulan KPU yaitu pada tanggal 9 Desember 2020.
“Kita bisa mengambil opsi optimis, yakni Pilkada digelar pada Desember 2020, dengan harapan situasi Covid-19 ini sudah selesai,” ujar Bahtiar.
Saat ini, fokus utama kementerian maupun lembaga negara adalah melakukan pencegahan penyebaran Covid-19. Tenggat waktu tanggap darurat Covid-19, yang ditentukan oleh Gugus Tugas hingga 29 Mei 2020.
Oleh karena itu, diharapkan bencana nasional virus korona selesai sesuai tenggat waktu masa tanggap darurat tersebut,
“Sehinga pelaksanaan sisa tahapan Pilkada yang belum tuntas dan yang dilaksanakan dapat dilanjutkan kembali oleh KPU,” harapnya.
Sesuai jadwal awal, pelaksanaan pemungutan suara Pilkada Serentak 2020 dijadwalkan pada 23 September 2020. Jadwal ini terpaksa ditunda mengingat terjadinya situasi wabah Covid-19 di Indonesia.
(Abidin)
Leave a Reply
Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.
