BATAM – Kebakaran hutan yang terjadi sejak Selasa (23/02/2021) di wilayah Pulau Galang Baru kecamatan Galang kota Batam masih belum berhasil dipadamkan hingga Sabtu malam (27/02/2021).
Humas Manggala Agni Batam, Hermansyah mengungkapkan pemadaman sulit dilakukan karena kawasan hutan yang terbakar merupakan tanah gambut dan bauksit.
Diketahui lokasi hutan yang terbakar tersebut masih berada di kawasan dekat pantai Tegar Bahari Jalan Trans Barelang Pulau Galang Baru.
“Lokasi hutan yang terbakar karena tanah gambut dan bauksit serta berbukit jadi sulit dipadamkan, akses menuju lokasi juga tidak ada,” terang Hermansyah kepada Swarakepri.com.
Proses pemadaman dilakukan oleh tim gabungan dari Manggala Agni, PBK Pemko Batam dan BP Batam, TNI dan Kepolisian.
Hingga hari keempat pemadaman, belum diketahui dengan pasti luasan kawasan hutan yang terbakar.
“Kalau luasan sampai saat ini belum diketahui, sudah sangat luas yang jelas,” katanya.
Hingga pukul 21.00 WIB, Hermansyah mengatakan pemadaman terpaksa dihentikan sementara waktu karena kondisi sudah malam dan suplai air terlalu jauh.
“Suplai air untuk memadamkan api terlalu jauh sehingga harus menunggu lama dan saat ini beresiko untuk melanjutkan pemadaman di malam hari, besok lagi kita lanjutkan,” terangnya.
Sebelumnya, lokasi hutan yang terbakar di Pulau Galang Baru sempat ditinjau langsung oleh Kapolda Kepri, Selasa (23/02/2021). Luasan kawasan hutan yang terbakar pada saat peninjauan tersebut diketahui sudah mencapai 10 hektar.
Sesuai dengan arahan Presiden RI, infrastruktur monitoring dan pengawasan dalam rangka pengendalian kebakaran hutan dan lahan harus sampai bawah, dengan melibatkan Babinsa, Bhabinkamtibmas dan Kepala Desa untuk penanganan Kahutla.
Presiden juga telah menghimbau dalam arahannya di Istana Negara, Senin (22/02/2021) agar Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat memberikan edukasi secara terus menerus kepada masyarakat agar tidak membakar hutan dan lahan.
Siska