Categories: HUKUM

Sidang Kasus Panti Pijat Asmara 22, 7 Terdakwa Dijerat Pasal TPPO

BATAM – Tujuh orang terdakwa kasus dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang(TPPO) Panti Pijat Asmara 22 yakni, Rofinus Arifin, Muhammad Yahya dan Bactiar Effendi(WN Malyasia), Ahmad Sulehat, Dany Mustofa, Rony serta Soni Lobudi menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Batam dengan agenda mendengarkan keterangan saksi penangkap dari Polri, Senin(16/1/2017) sore.

Salah satu saksi, menjelaskan bahwa para terdakwa diamankan Kepolisian setelah dilakukan tindakan penyamaran sebagai penikmat jasa Pekerja Seks Komersil(PSK).

“Saat itu saya berencana membooking seorang wanita, kemudian setelah tawar menawar dealnya Rp 1,2 juta, saat penyerahan uang itu kami langsung mengamankan para pelaku,” ujar saksi kepada Ketua Majelis Hakim Mangapul Manalu didampingi Hakim Anggota Muhammad Chandra dan Redite Ika Septina.

Kata dia, dari pengakuan para terdakwa disebutkan bahwa Rofinus merupakan Direktur CV Asmara 22, Rony sebagai Komisaris, Mohd Yahya dan Bactiar Effendi(WN. Malaysia) sebagai pemodal, sementara terdakwa lainnya merupakan kasir.

“Kalau terkait ijinnya, kami melihat untuk usaha Massage, namun untuk usaha prostisusi tidak ada tertera dan di dalam ruko tersebut. Dilokasi tersebut sama sekali tidak ada terapis yang mulia,” terangnya.

Dia mengatakan, untuk sistem pembagian keuntungan adalah 40 persen untuk korban (PSK,red) dan 60 persen untuk CV Asmara 22 dari hasil pendapatan sekali booking.

Saksi mengatakan bahwa Asmara 22 Massage baru berjalan 1 bulan, namun pemodalnya sudah mengirim sebanyak 4 kali dalam kurun waktu 3 bulan melalui wessel dari Singapura.

“Mereka mengaku untuk permalamnya bisa meraup untung Rp 5 juta,” kata saksi.

Setelah mendengar keterangan para saksi, sebagian terdakwa membenarkan, namun 2 terdakwa yakni Muhammad Yahya dan Bactiar Effendi(WN Malyasia) selaku pemodal membantah keterangan saksi tersebut.

“Saya tidak ada memodali itu yang mulia, saya juga tidak tahu tempat itu adalah prostitusi, yang benar mereka pinjam uang dari saya,” kata terdakwa.

Sebelumnya JPU Samsul Sitinjak menjerat para terdakwa dengan pasal 506 jo pasal 55 ayat 1 KUHP, pasal 296 jo pasal 55 ayat 1 KUHP, pasal 2 ayat 1 UU RI nomor 21 tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) jo pasal 55 ayat 1 KUHP.

 

Jefry Hutauruk

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Collector Club: Event Pertama yang Hadirkan TCG One Piece Bahasa Inggris dan Budaya Pop di Indonesia!

Mengapa Anda Tidak Boleh Lewatkan Acara Ini? Ini adalah kesempatan pertama di Indonesia untuk memiliki TCG One…

2 jam ago

Layanan SIP Trunk Terbaik untuk Bisnis: Solusi Hemat Biaya Untuk Tingkatkan Komunikasi!

Layanan SIP Trunk adalah layanan telepon yang dilakukan melalui jaringan internet, layanan SIP Trunk menjadi…

3 jam ago

Harga Minyak WTI Naik Tipis, Didukung Ketegangan Geopolitik dan Permintaan Tiongkok

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mencatatkan kenaikan tipis sebesar 14 sen, atau 0,2%,…

4 jam ago

Ini Dia Pilihan 10 Aplikasi Musik Online Terbaik di 2024

Musik telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari, dan dengan kemajuan teknologi, mendengarkan musik semakin…

4 jam ago

Usai Cuti, Kepala BP Batam Dengarkan Laporan Kinerja dari Wakil Kepala BP Batam

BATAM - Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad Rudi menerima sekaligus mendengarkan paparan Laporan…

4 jam ago

Tokocrypto dan OCBC Luncurkan Kartu Global Debit Spesial

Jakarta, 19 November 2024 - Berdasarkan data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), pertumbuhan transaksi…

5 jam ago

This website uses cookies.