Menurut saksi, adiknya Abdul Wahid (DPO) yang memakai mesin tersebut dan ia tidak mengetahuinya.
“Adik saya sekarang sudah DPO, dan sudah lima bulan tidak ada komunikasi lagi yang mulia, kata polisi terlibat dengan Awaludin,” ucapnya.
Dikatakan bahwa Awaludin adalah teman adiknya yang pekerjaannya dulu sama yakni sebagai tekong kapal.
“Kapalnya parkir di belakang rumah, karena sepengetahuan saya dia itu teman adikku jadi tidak curiga, dia juga datang ksini tidak sering,” Jawab saksi ketika ditanya JPU alasan membiarkan Awaludin memarkirkan kapalnya dibelakang rumah orang tuanya.
Ditambahkan bahwa saat penangkapan, polisi menyuruh terdakwa untuk mengakui dan berasal dari mana barang tersebut, namun terdakwa saat itu tidak mengakui barang tersebut adalah miliknya.
“Dia bilang terus bahwa barang itu bukan punya dia saat ditanya polisi” Tutupnya.
Saat menstruasi, tidur malam yang nyenyak sering kali terganggu karena kekhawatiran akan bocor atau rasa…
Memecoin telah menjadi daya tarik tersendiri di dunia kripto, terutama bagi investor muda yang mencari…
MLV Teknologi, solution provider yang bergerak di bidang Audio-Visual dan IT, membuka lowongan untuk berbagai…
BATAM - Dinas Penataan Ruang Pemerintah Kota Semarang sambangi Direktorat Infrastruktur Kawasan Badan Pengusahaan Batam…
SEOCon Forum Bali 2024, konferensi digital marketing terbesar di Asia Tenggara, dengan bangga mengumumkan bahwa…
Celebrate New Year’s Eve 2024 at Café del Mar Bali with an electrifying lineup featuring…
This website uses cookies.