Ia juga mengatakan, masalah permintaan warga soak alat tangkap Nelayan dan petani yang harus di bayar sudah dipenuhi, dan rumah warga yang berdiri di areal HPK(Hutan Produksi yang Dapat Dikonversi) juga mendapatkan lahan 500 m2 di tempat relokasi.
“Rumah warga di areal HPK awalnya tidak mendapatkan apa-apa, tapi Alhamduilillah warga bisa dapat rumah di tempat relokasi,”ujarnya.
Ia menjelaskan alasan sebagian warga menerima relokasi karena tidak ada jaminan ketika warga tetap memilih bertahan dan menolak relokasi.
“Untuk warga jaminan itu yang tidak ada, mungkin masyarakat siap bertahan kalau jaminan itu ada. Istilahnya kita tetap bertahan jaminan kita itu apa? Kemudian apabila terjadi nanti bentrok dengan aparat, karena kita tahu ini marwah negara, apakah masyarakat mampu untuk bertahan? disitu akhirnya masyarakat juga akan rugi. Kami harus memikirkan itu juga, makanya kami menyampaikan ke masyarakat bagi yang mau bertahan silahkan, bagi yang mau mendaftar(relokasi) silahkan, saya tidak menyuruh dan tidak melarang,”pungkasnya./Shafix
Page: 1 2
PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan dan kemudahan bagi para pelanggan,…
Jakarta, Kompas – Di tengah meningkatnya minat generasi muda untuk berkarier di dunia digital, masih…
Yogyakarta — KA Bandara area Yogyakarta mencatat ketepatan waktu keberangkatan (on-time performance/OTP) yang sangat tinggi…
Harga Bitcoin tercatat stabil pada level $84.447 pada Senin pagi (14/4), di tengah sentimen pasar…
Dalam era globalisasi dan perkembangan industri fashion yang semakin dinamis, kebutuhan akan desainer yang tidak…
Bubur Ayam Jakarta 46 di Surabaya jadi favorit keluarga karena menyajikan rasa autentik, topping lengkap,…
This website uses cookies.
View Comments