BATAM – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam, Rahayuddin mengatakan, tarif listrik merupakan salah satu penyumbang terbesar inflasi di kota Batam.
“Ya, salah satunya tarif listrik, karena masyarakat memerlukan listrik kan,” kata Rahayudin usai menghadiri rapat TPID di Kantor BI, Batam Center, Kamis (2/11/2017).
Ia menjelaskan, dari 0,72 persen kenaikan inflasi, 0,34 persen disumbang dari kenaikan tarif listrik.
“Tarif 1 KWh sebesar Rp 1.300 dikali jumlah pelanggan, pasti besar. Bayangkan dari total jumlah inflasi hampir setengahnya dari tarif listrik,” jelasnya.
Menurutnya, kenaikan harga dan tarif yang pengesahannya berdasarkan SK tidak bisa ditawar. Untuk mengatasi permasalah tersebut, salah satu solusi yang dilakukan adalah dengan menekan harga komoditi.
“Kalau persetujuan kenaikan harga bersifat administratif sangat tidak mungkin diturunkan, beda dengan harga sembako,” tutupnya.
Penulis : Roni Rumahorbo
Editor : Siska
PT Dua Samudera Perkasa dengan bangga menggelar Diklat Mooring Unmooring bersertifikasi BNSP bekerja sama dengan…
Maxy Academy mengumumkan pelatihan terbaru bertajuk "Digital Marketing 101: Sosial Media Marketing (Daring)", yang dirancang…
Halo Robotics dengan bangga mengumumkan kesuksesan acara Drone Talks @ The Mulia yang diselenggarakan pada…
Harga Bitcoin kembali mengalami koreksi dan turun di bawah USD $60 ribu, menjelang keputusan suku bunga…
Ketika banyak perusahaan lokal berjuang untuk bertahan hidup di tengah krisis pandemi, BARDI Smart Home…
BALI - Permasalahan lingkungan akibat sampah plastik masih menjadi tantangan serius bagi kelestarian ekosistem laut…
This website uses cookies.