BATAM – Komitmen bersama KPK dan BNP2TKI dalam program perbaikan tata kelola layanan Tenaga Kerja Indonesia(TKI) tanggal 31 Agustus 2016 lalu, belum berdampak terhadap aktivitas pemberangkatan TKI Ilegal dari Pelabuhan Internasional Batam Center, Kepulauan Riau.
Pantauan lapangan, Jumat(9/9/2016) pukul 13.30 WIB siang di lantai 1 pelabuhan, tampak 8 orang yang diduga calon TKI Ilegal asal Lombok duduk di kursi ruang tunggu menunggu diberangkatkan tekong. Satu diantaranya perempuan yang memakai kerudung warna putih dengan balutan celana panjang jeans warna biru.
Seorang pria berbadan tinggi dan tegap yang memakai kaos dan topi hitam dan celana jeans warna biru tampak menghampiri mereka dan langsung membagikan paspor.
“Ingat ya, jangan sampai lupa jalurnya, paspornya di pegang satu-satu, supaya petugas tidak curiga,” ucap pria tersebut.
Dibantu dua orang anggotanya, pria itu mengarahkan 8 orang calon TKI ilegal tersebut agar tetap tenang supaya tidak terlihat mencurigakan.
Seorang calon TKI ilegal yang duduk terpisah dari rombongan mengungkapkan, bahwa mereka akan dipekerjakan sebagai kuli bangunan dan pembantu rumah tangga di Johor Malaysia.
“Kami semua ada 8 orang pak, 1 diantaranya perempuan. Kami ada yang membawa kesana (Johor, red),” terangnya.
Saat ditanya soal kelengkapan dokumen dan pihak yang memberangkatkan mereka ke Johor, pria itu mendadak dipanggil oleh temannya.
“Hei, sini ngumpul,” ujar seorang laki-laki yang memakai blazer warna putih.
Sekitar dua puluh menit kemudian, rombongan calon TKI ilegal tersebut meninggalkan tempat duduknya dan berjalan kearah pintu keluar sebelah timur.
Sementara itu, di lantai 2 pelabuhan, tampak seorang pria yang diduga tekong berdiri di tangga depan toko serba ada, sibuk mengawasi ke segala arah.
Tak lama berselang, seorang pria yang diduga calon TKI Ilegal berjalan santai menuju tempat keberangkatan kapal ferry di lantai II dengan diantarkan pria yang berbadan tinggi tegap tadi.
“Hati-hati ya,” kata pria berbadan tegap itu.
Diduga untuk mengelabui petugas pemeriksaan, 8 orang calon TKI yang diduga ilegal tersebut memasuki pintu keberangkatan satu per satu.
KSATRIA NARENDRA