Para pendukung mengatakan mereka tidak bisa disalahkan atas apa yang terjadi setelah kekalahan Arema dari rival terberat mereka -Persebaya- selama lebih dari dua dekade.
Aparat tampaknya menyalahkan penggemar “anarkis” sebelum menskors sembilan petugas dan memecat kapolsek setempat.
Bencana tersebut tampaknya menyorot kelompok pendukung “super loyal” Indonesia, yang hampir dapat terlihat seperti milisi yang terlatih dalam pertempuran. Mereka menggunakan seragam dan mengikuti perintah komandan yang menggunakan megafon dalam memberikan komando.
Kelompok-kelompok dalam sub-budaya ini, seperti Curva Nord Persija di Jakarta, memiliki lagu-lagu spesial untuk menyemangati tim jagoan yang terinspirasi oleh ultra Italia.
Para atlet menggunakan kendaraan lapis baja untuk mencapai lapangan hijau tempat berlaga. Namun para suporter klub terbesar itu dilarang mendekati. Pasalnya sejumlah kasus menunjukkan terdapat beberapa suporter bersenjata yang menunggu di jalan raya untuk menyerang pelatih klub lawan mereka.
Beberapa penggemar mengenakan kaus bertuliskan slogan “sampai mati.” Massa dalam beberapa kasus yang terjadi, bahkan sampai memukuli penggemar tim rival sampai tewas.
Aparat kepolisian mendorong kendaraan yang rusak saat akan memindahkannya keluar dari Stadion Kanjuruhan, tempat terjadi kerusuhan dan kericuhan usai pertandingan sepak bola antara Arema vs Persebaya, di Malang, Jawa Timur, 2 Oktober 2022. (Foto: REUTERS)
Akun Instagram rajin posting tapi hasilnya minim? Mungkin masalahnya bukan di konten, tapi justru di…
LINGGA - Kabupaten Lingga punya harta karun yang belum sepenuhnya digali, sumber daya alam, terutama…
Artikel "Transforming Meeting Rooms for Seamless Communication: Enhancing Collaboration and Efficiency" menyoroti pentingnya transformasi ruang…
Jakarta, 11 April 2025 – Awal tahun 2025 menjadi periode yang penuh tantangan bagi dunia ketenagakerjaan…
Bekasi, 17 April 2025 - Ada sesuatu yang tersembunyi, terbungkus rapat, dan menunggu untuk ditemukan…
On Time Performance KA Meningkat dengan Keberangkatan 99,69% dan Kedatangan 97,23% PT Kereta Api Indonesia…
This website uses cookies.