BATAM – Aktivitas truk pengangkut tanah timbun hasil pemotongan bukit dan pengerukan tanah di Tanjung Buntung, Bengkong, Batam masih terus berlangsung, meskipun proyek reklamasi pantai Golden Prown diduga belum memiliki izin Analis Dampak Lingkungan(AMDAL).
Puluhan truk pengangkut tanah ini setiap hari menebar polusi udara. Hal ini dikhawatirkan bisa menyebabkan penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) bagi warga sekitar.
Ironisnya, keberadaan puluhan truk pengangkut tanah yang melintas di sekitar pemukiman warga ini ternyata dijadikan mainan baru oleh anak-anak sekolah yang ada.
Seperti yang terpantau hari ini, Rabu(27/4/2016) siang. Empat orang anak Sekolah Dasar(SD) tampak mengejar satu truk tanah yang melintas. Mereka tidak menghiraukan debu yang beterbangan.
Setelah pulang sekolah, mereka mengejar dan berupaya menaiki truk pengangkut tanah yang melintas dengan kecepatan lambat akibat kondisi jalan yang rusak tersebut.
Sambil menghirup debu yang beterbangan, salah satu anak akhirnya berhasil menaiki truk pengangkut tanah yang muatannya sedang kosong.
Anak yang masih polos tersebut, sempat bergelantungan selama beberapa detik dibelakang truk tersebut. Ketiga temannya justru berhenti mengejar truk itu karena tidak banyaknya debu yang beterbangan.
Disisi lain, aktivitas pengerukan tanah juga hanya berjarak 3 meter di belakang Puskesmas Tanjung Buntung. Disekitar lokasi, terlihat truk pengangkut tanah dan alat berat yang melakukan pengerukan tanah.
Akses jalan yang dilewati truk pengangkut tanah tersebut kondisinya sangat memprihatinkan dan sudah tak layak digunakan warga sekitar.
Warga sekitar yang ingin bepergian menggunakan motor, terpaksa harus menghindari akses jalan tersebut karena sangat membahayakan pengendara terutama bagi anak sekolah.
Lurah Tanjung Buntung, Faisal Novrieco mengatakan setelah mengeruk tanah dilahan tersebut, pemilik akan menjadikannya kavling dan dijual kembali.
“Setelah selesai melakukan pengerukan, akan langsung di jual dan dijadikan kavling oleh pemilik lahan,” ujar Faisal, Senin (25/4/2016) pagi.
Camat Bengkong, Umiyati belum berhasil dikonfirmasi terkait aktivitas pengerukan tanah di Tanjung Buntung.
Sekretaris Camat (Sekcam) Bengkong, M.Tahir saat akan di konfirmasi di ruang kerjanya enggan menemui AMOK Group. Petugas Satpol PP berinisial JH yang berjaga di kantor Camat Bengkong mengatakan Sekcam tidak berani memberikan komentar dan menganjurkan agar bertanya langsung kepada Camat.
“Terkait Reklamasi Pantai Golden Prawn, Pak Sekcamnya tidak berani memberikan statement mas,” ujar JH, Rabu (27/4/2016).
(red//Jef)
Mengapa Anda Tidak Boleh Lewatkan Acara Ini? Ini adalah kesempatan pertama di Indonesia untuk memiliki TCG One…
Layanan SIP Trunk adalah layanan telepon yang dilakukan melalui jaringan internet, layanan SIP Trunk menjadi…
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mencatatkan kenaikan tipis sebesar 14 sen, atau 0,2%,…
Musik telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari, dan dengan kemajuan teknologi, mendengarkan musik semakin…
BATAM - Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad Rudi menerima sekaligus mendengarkan paparan Laporan…
Jakarta, 19 November 2024 - Berdasarkan data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), pertumbuhan transaksi…
This website uses cookies.