“Harusnya ada peran pemerintah daerah karena memang ini menyangkut kepentingan masyarakat, yang menjadi pertanyaan, siapa yang menjaga kepentingan masyrakat terkait hal ini? Saya ingin ada proses transparansi dan ada proses jaminan keadilan terhadap distribusi,”pungkasnya.
Uba berharap persoalan dasar ini bisa selesai, dan diskriminasi ini harus dihentikan.
“Harapan kami kebijakan-kebijakan publik itu memang harus memberikan rasa keadilan. Kalau ini tidak dikoreksi dan masih terus dilakukan, maka kepercayaan pubilk terhadap pemerintah semakin habis.
Pengamat Kebijakan Publik, Rocky Gerung mengatakan, demi konsep Kepulauan mesti ada kemampuan untuk menghargai lingkungan di kepulauan tersebut, yang didefinisikan oleh masyarakat kepulauan itu sendiri.
“Potensi ekonominya digarap oleh pulau itu sendiri. Batam punya hak untuk menggarap lautnya menghasilkan pendapatan asli melalui kapasitas lautnya, karena memang Batam adalah laut,”ujarnya.
“Bukan diatur oleh pusat sehingga Batam itu tidak boleh melakukan apa-apa untuk menaikkan pendapatan asli daerah dan cukup tunggu transferan dari pusat, lalu buat apa ada otonomi dan konsep kepulauan?” tegas Rocky./RD_JOE
Palembang, 13 Juli 2025 – Sebagai upaya meningkatkan minat masyarakat dan kepercayaan dalam menggunakan moda…
PLANTIQ, susu mede lokal bebas laktosa, siap jadi teman lari Anda di Maybank Marathon 2025.…
Lintasarta, sebagai AI Factory dari Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) Group, menegaskan kembali komitmennya…
Secara year-to-date, dari 95 perusahaan sekuritas yang beroperasi di Indonesia, Stockbit menduduki peringkat pertama dari…
Selama gelaran FIFA Club World Cup 2025™, layar canggih milik Hisense digunakan di ruang Video…
Mall of Indonesia (MOI) hari ini berkesempatan menyambut langsung kunjungan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia,…
This website uses cookies.