Warga Kecam Aksi Sweeping dan Pengrusakan Buruh FSPMI Batam

BATAM – swarakepri.com : Aksi mogok ribuan buruh dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia(FSPMI) Batam menuntut kenaikan Upah Minimum Kota(UMK) Batam 2014 yang disertai dengan tindakan sweeping dan pengrusakan dikecam beberapa warga masyarakat Batam.

Menurut beberapa warga yang dimintai komentar terkait aksi ribuan buruh tersebut rata-rata merasa terganggu dan dirugikan dengan aksi buruh yang cenderung berperilaku seperti preman.

Adi, salah seorang warga yang bekerja sebagai petugas medis disalah satu Rumah Sakit di Batam mengaku sangat mendukung perjuangan buruh dalam menuntut kenaikan UMK Batam 2014, namun tindakan sweeping dengan memaksa buruh lainnya untuk ikut mogok sangat tidak berdasar, apalagi dengan melakukan pengrusakan beberapa tempat di beberapa kawasan industri.

“Kalau sudah melakukan sweeping dan merusak fasilitas Perusahaan apakah masih pantas disebut berjuang? Unjuk rasa kan bisa tanpa merugikan masyarakat lainnya!” ujarnya geram, Jumat(1/11/2013).

Hal senada juga dikatakan oleh Gaol, warga Batam yang berprofesi sebagai supir angkutan umum. Ia mengaku sangat dirugikan dengan aksi ribuan buruh yang memblokade jalan yang mengakibatkan kemacetan lalu lintas.

“Kita heran juga kok tiap tahun buruh selalu ribut setiap ada pembahasan kenaikan UMK Batam, padahal kan ada perwakilan mereka di Dewan Pengupahan Kota yang membahasnya? ujarnya heran.

Meskipun berharap perjuangan buruh ini bisa mencapai hasil maksimal, Gaol tetap menyayangkan aksi unjuk rasa buruh jika dilakukan arogan dengan melakukan aksi sweeping dan pengrusakan fasilitas perusahaan.

“Kalau sudah merusak, itukan sudah perbuatan kriminal? Kalau berjuang jangan merugikan masyarakat lainnya dong? tegasnya.

Untuk diketahui aksi unjuk rasa ribuan buruh yang digelar hari ini, Jumat(1/11/2013) didepan Kantor Walikota Batam tetap menuntut kenaikan UMK Batam tahun 2014 sebesar 50% atau setara dengan Rp 3,411 juta.
Walikota Batam, Ahmad Dahlan sempat menemui massa buruh. Kepada ribuan buruh Dahlan didampingi Wawako Rudi, SE mengaku belum bisa menentukan nilai UMK Batam 2014 karena belum menerima rekomendasi dari Dewan Pengupahan Kota Batam.(red)

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Polda Kepri akan Tindak Tegas Aksi Premanisme, Warga Diminta Aktif Melapor

BATAM - Kepolisian Daerah Kepulauan Riau(Polda Kepri) kembali menggelar Operasi Pekat (Penyakit Masyarakat) Seligi 2025…

9 jam ago

Jaksa Belum Terima Berkas Perkara Dugaan Korupsi Revitalisasi Pelabuhan Batu Ampar

BATAM – Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau(Kejati Kepri) belum menerima berkas perkara dugaan korupsi Revitalisasi Kolam…

1 hari ago

MAXY Academy Gelar Kelas Gratis: Bongkar Cara Brand Besar Atur Konten Pakai AI Tools

Surabaya, 7 Mei 2025 — Konsistensi konten sering menjadi tantangan besar bagi banyak brand, terutama…

2 hari ago

AI vs Manual Forecasting: Mana yang Lebih Efektif untuk Perencanaan Keuangan?

Perencanaan keuangan adalah kunci keberhasilan bisnis. Namun, metode yang digunakan untuk forecasting atau prediksi keuangan…

2 hari ago

Labamu dan Adapundi Luncurkan Solusi Pembiayaan Terintegrasi untuk Merchant Aktif Labamu

PT Labamu Sejahtera Indonesia ("Labamu"), platform bisnis terkemuka, bersama Adapundi, pinjaman daring pilihan jutaan pengguna,…

2 hari ago

Libur Panjang Waisak, KAI Daop 8 Surabaya Tambah Perjalanan KA dari Stasiun Malang

Menyambut libur panjang Hari Raya Waisak pada pertengahan Mei 2025, PT Kereta Api Indonesia (Persero)…

2 hari ago

This website uses cookies.