BATAM – swarakepri.com : Tindakan memalukan kembali dipertontonkan oleh anggota DPRD Batam. Ketika masyarakat dirugikan oleh pemadaman listrik selama berhari-hari oleh PLN Batam, para politikus ini bukannya memperjuangkan masyarakat namun malah sibuk rebutan upeti dari PLN dan PGN.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Komisi II DPRD Batam, Yudi Kurnain ketika melakukan aksi mencoret dinding dan menempelkan selebaran di Kantor DPRD Batam, siang tadi,Kamis(27/6/2013).
“Ada beberapa anggota DPRD Batam yang gontok-gontokan masalah upeti dari PLN dan PGN. Ada yang menuding anggota dewan lainnya sudah mengambil upeti tapi tidak berbagi,” ungkapnya.
Sikap koleganya tersebut menurut Yudi menunjukkan tidak adanya keberpihakan kepada masyarakat. Meski mengaku tidak tahu siapa saja anggota Dewan yang rebutan upeti tersebut, Yudi mengatakan bahwa pembiicaraan yang membahas upeti dari PLN dan PGN tersebut ia dengarkan langsung disalah satu ruangan Komisi DPRD Batam.
Terkait aksi mencoret dan menempelkan selebaran yang dilakukannya Yudi mengatakan hal tersebut merupakan bentuk luapan perasaan masyarakat yang ia terima akibat dari pemadaman listrik oleh PLN Batam. Dengan aksi tersebut ia berharap Pemko dan DPRD Batam membela hak rakyat.
“Masyarakat membutuhkan solusi, bukan hanya membahas untung rugi seperti yang dilakukan Pemko dan DPRD Batam dengan PLN dan PGN. Direktur PLN dan PGN harus diganti karena tidak pofesional,” tegasnya.
Sekretaris DPRD Batam, Marzuki yang dikonfirmsi terkait tindak lanjut dari pertemuan pimpinan DPRD Batam dengan PLN dan PGN mengaku bahwa hari ini(Kamis,red) empat anggota DPRD yakni Surya Sardi, Aris Hardi Halim, Yunus Muda dan Irwansyah berangkat ke Jakarta untuk melakukan pertemuan dengan Dirjen Migas.(red/BT)