BATAM – Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub ) Kota Batam Zulhendri enggan menanggapi soal minimnya retribusi parkir yang berpengaruh terhadap merosotnya Pendapatan Asli Daerah(PAD) Kota Batam.
“Kita bahas yang lain saja,” ujarnya kepada Swarakepri.com seusai rapat pemaparan tim penilai Wahana Tata Nugraha(WTN) di ruang presentasi Lantai V Kantor Walikota Batam, Jumat(2/9/2016).
Disinggung soal banyaknya jumlah kendaraan di Batam dan kaitannya dengan retribusi parkir yang ada, Zulhendri juga enggan berkomentar.
“Tanya saja yang lain,” tutupnya.
Pantauan lapangan, acara rapat pemaparan tim penilai Adipura Tata Nugraha(WTN) atau Adipura bidang Transportasi diikuti oleh Dinas Perhubungan Angkutan Darat Pusat Jakarta, Ketua Komisi III DPRD Kota Batam, SKPD Kota Batam, Ketua Organda Kota Batam, Kepolisian dan Camat Se-kota Batam.
Berita sebelumnya, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam Nuryanto mengaku sangat kecewa dengan laporan Pemerintah Kota terkait Pendapatan Asli Daerah(PAD) dari retribusi parkir.
“Saya sangat kecewa sekali, selama ini parkir liar semakin marak di Batam. Selain merugikan masyarakat, retribusinya untuk menggenjot PAD juga nihil,” ujarnya kepada Swarakepri.com seusai menghadiri acara Paguyuban Warga Sejatim Batam di Kepri Mall, Sabtu (20/8/2016) malam.
Dia mengatakan untuk tahun 2015, PAD dari retribusi parkir sangat jauh dari target. Hal ini disebabkan Pemko Batam kurang serius untuk menindak dan melakukan pengawasan terhadap parkir liar yang makin menjamur.
“Tahun 2015 saja hanya sekitar Rp 2 miliar, untuk semester pertama tahun 2016 belum ada laporan, entah Rp 1 miliar ada atau tidak?,” ujarnya.
(RED/DRO)