BATAM – Aksi ratusan massa yang mendatangi Kantor Satuan Polisi Pamong Praja(Satpol PP) kemarin(Senin(15/8) di tanggapi Wali Kota Batam Muhammad Rudi.
Rudi mengaku tidak mengetahui akar permasalahan dari aksi yang dilakukan ratusan massa tersebut.
“Saya tidak pernah tahu penerimaannya, saya hanya dapat laporan saja,” tegasnya kepada Swarakepri.com di Kantor Wali Kota Batam, Selasa(16/8/2016) siang.
Dia mengatakan saat kepemimpinan Wali Kota sebelumnya sudah pernah terjadi aksi demo, dan salah satu faktornya adalah terbatasnya anggaran.
“Kalau ribut kan berarti ada masalah, dan pak Dahlan tidak mau menganggarkannya,” jelasnya.
Ketika disinggung mengenai jumlah anggaran yang dibutuhkan Pemerintah Kota Batam untuk bisa menampung ratusan calon Satpol PP tersebut, Rudi enggan menjelaskan lebih lanjut.
“Masalah anggaran saya tidak tahu,” pungkasnya.
Berita sebelumnya, pertemuan antara perwakilan massa dengan Kasatpol PP Kota Batam Hendri mencapai beberapa poin kesepakatan. Hal ini disampaikan Rio selaku perwakilan massa kepada ratusan rekan-rekannya seusai pertemuan, Senin(15/8/2016) siang.
Rio menyampaikan Kasatpol PP bersedia mengundurkan diri dari jabatannya jika kembali ingkar janji soal kejelasan status dari ratusan massa yang ada.
Dia juga meminta seluruh rekan-rekannya tidak terpancing emosi terhadap situasi yang ada.
“Teman-teman yang sabar, hasil rapat tadi sudah ada lima poin kesepakatan dengan Pak Hendri, sudah di tanda tangani dan bematerai enam ribu rupiah,” ujar Rio.
(RED/DRO)