Yunus Muda; Itu hanya bahasa saja mendaftar. Tapi sebenarnya adalah mengajak koalisi.
BATAM – Partai Golkar mengajak PDI P berkoalisi di pemilihan Wali Kota (Pilwako) Batam tahun 2020 mendatang. Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kota Batam, Muhammad Yunus Muda, Selasa (19/9/2019).
Menurut Yunus, mendaftarnya kader partai Golkar Batam sebagai bakal calon Wali Kota (Bacawako) Batam, yaitu Ruslan M Ali Wasyim, melalui penjaringan PDI P sebenarnya adalah ajakan untuk berkoalisi.
“Itu hanya bahasa saja mendaftar. Tapi sebenarnya adalah mengajak koalisi,” jelas Yunus kepada swarakepri.com di Batam Centre.
Ajakan koalisi partai Golkar kepada PDI P bukanlah “omong kosong”. Pasalnya menurut dia, partai Beringin membawa kendaraan ketika salah satu kadernya mendaftar di penjaringan Bacawako PDI P.
http://swarakepri.com/golkar-tak-jual-perahu-di-pilwako-batam/
http://swarakepri.com/nasdem-batam-wacanakan-usung-amsakar-di-pilwako/
“Beberapa teman-teman yang juga mendaftar, kan mau mengunakan perahu itu (PDI P). Tapi kalau kami tidak. Karena kita bawa perahu sendiri,” sebut Yunus.
Jumlah kursi DPRD Kota Batam saat ini yang dimiliki oleh PDI P adalah 8 kursi. Jika digabung dengan kursi yang dimiliki Golkar, yaitu 7 kursi tentu akan menjadi kekuatan di Pilwako. “Jadi kalau ini bisa jodoh maka dua mesin akan kita gerakkan,” tambah dia lagi.
Terkait ajakan koalisi ini, Yunus mengaku bahwa partainya menyerahkan sepenuhnya kepada PDI P. Menurutnya PDI P pasti punya perhitungan tentang siapa saja yang akan dipilih dari peserta yang telah mendaftar di penjaringan Bacawako PDI P.
“Kalau misalnya yang daftar tidak membawa kendaraan, tentu kan dia (PDI P) harus mencari koalisi lain. Tapi kalau kami (Golkar) kendaraan sudah ada,” katanya.
Sementara itu, Ruslan M ALi Wasyim, Ketua DPD Partai Golkar Kota Batam melihat bahwa konstelasi politik nasional menunjukkan adanya kemistri anatara PDI P dengan Golkar. Menurut dia hal itu perlu untuk dibangun sampai ke daerah.
“Kemistri ini kan sudah terbangun. Mengapa kemistri yang sudah baik itu tidak kita bangun dan terjemahkan sampai ke darah?,” katanya.
http://swarakepri.com/dua-mantan-kepala-bp-batam-ikut-penjaringan-bacawako-pdi-p/
http://swarakepri.com/rudi-ingin-amsakar-lanjutkan-kepemimpinan-batam/
Sehingga, lanjut dia, program pembangunan nasional bangsa ini dapat berjalan beriringan dari pusat hingga daerah.
Sama seperti yang disampaikan Yunus, Ruslan juga menyadari bahwa Golkar secara administratif tak cukup untuk mengajukan pasangan calon di Pilwako Batam. Sehingga partai perlu melakukan koalisi.
“Kondisi ini bukan hanya dialami Golkar. Namun dialami oleh semua partai. Nah, maka endingnya parpol harus melakukan koalisi,” ujar Dia.
Terpisah, Ketua DPC PDI P Kota Batam, Nuryanto juga menuturkan bahwa PDI P tidak dapat maju sendiri dalam Pilwako Batam 2020 mendatang. Partai moncong putih itu membutuhkan minimal 2 kursi DPRD Kota guna memenuhi syarat minimal mengusung pasanga di Pilwako.
“Makanya kita harus membangun koalisi karena syaratnya (mengusung pasangan Cawako) harus 20 persen (perolehan kursi di DPRD). Dan kita (PDI P) kan baru ada 8 kursi,” terangnya kepada swarakepri.com, Selasa (17/9/2019).
Untuk itu dirinya menegaskan bahwa PDI P Kota Batam membuka peluang seluas-luasnya bagi partai lain untuk berkoalisi dalam Pilwako nanti. “Kita membuka peluang pada partai-partai lain untuk bersama-sama bersinergi dan bergotong royong,” katanya.
Ia juga mengaku bahwa sudah ada beberapa partai politik yang mengajak untuk koalisi dalam Pilwako. Namun begitu menurut dia untuk saat ini responnya masih cair. “Sudah ada beberapa komunikasi yang merujuk untuk menjadi koalisi. Tapi responnya masih cair,” tutup dia.
Penulis: Jacob
Editor: Abidin