BATAM – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan produksi Migas di Indonesia khususnya minyak bumi relatif mengalami trend penurunan tiap tahun.
“Saat ini cadangan minyak Indonesia 3,77 miliar barel, atau hanya 0,2 persen dari cadangan dunia,” kata Arifin Tasrif ketika menjadi narasumber pelatihan media bertema Bisnis Proses Minyak dan Gas Bumi dari Hulu ke Hilir Skala Nasional dan Internasional pada 2–3 Oktober 2020.
Arifin menerangkan hal tersebut disebabkan lapangan minyak di Indonesia banyak yang sudah berusia lanjut serta belum ditemukannya cadangan minyak berskala besar.
Ia menambahkan umur cadangan minyak hanya sekitar 9 tahun, dengan asumsi tidak ada temuan cadangan baru.
Sedangkan cadangan gas bumi di posisi relatif baik. Ada sekitar lebih dari 77 triliun kaki kubik atau 1,5 persen dari cadangan dunia. Umur cadangan gas tersebut bisa sampai 22 tahun dengan asumsi tidak ada temuan baru.
Oleh sebab itu kata Arifin, perlu ada strategi nasional jangka pendek dan jangka panjang. Dalam jangka pendek memaksimalkan eksploitasi lapangan migas, mendorong wilayah kerja Pertamina supaya lebih produktif dan bisa dikerjasamakan dengan pihak lain, mensinergikan inovasi teknologi untuk meningkatkan produksi migas.
Sedangkan untuk jangka panjang, pemerintah mempunyai target produksi 1 juta barel di tahun 2030 mendatang, target tersebut akan dilakukan dengan mempertahankan tingkat produksi lapangan yang ada sekarang.
“Kemudian mentransformasi sumber menjadi produksi serta melaksanakan eksplorasi yang lebih masif lagi,” ujarnya.(Red/Ron)