BATAM – Kapal super tanker MT Arman 114 berbendera Republik Islam Iran yang sebulan larat di perairan Batu Ampar Batam yang berada di dekat pipa-pipa gas Batam-Singapura akan segera dilakukan pergeseran ke posisi yang aman.
Hal ini diungkapkan Kasi Penkum Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau(Kepri), Yusnar Yusuf ketika dikonfirmasi SwaraKepri Rabu 21 Agustus 2024.
Kata dia, terkait rencana pergeseran Kapal MT Arman 114 tersebut, pihak Kejaksaan Negeri Batam telah melakukan rapat koordinasi dengan pihak-pihak terkait diantaranya Bakamla, Pangkalan Utama TNI AL IV Batam, KKP Batam, KSOP Khusus Batam, Distrik Navigasi Tanjung Pinang, PLP Tanjung Uban, KLHK, SKK Migas dan PT. Medco E&P Natuna.
“Adapun hasil rapat koordinasi yakni semua pihak sepakat agar segera diambil langkah-langkah guna mempercepat pergeseran Kapal MT Arman 114, termasuk penunjukan pihak ketiga yang kompatibel untuk menggeser Kapal ke posisi yang aman sesuai hasil analisa pihak Navigasi dan KSOP sambil menunggu persetujuan dari manajemen SKK Migas terkait bantuan dana operasional pergeseran Kapal MT Arman 114 tersebut melalui cost recovery Medco E&P Natuna tanpa ada pengembalian atau reimbursment,” jelasnya.
Berita sebelumnya, Staf ahli Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia (Wantimpres RI) bidang Kesejahteraan Masyarakat dan Intelijen, Laksda TNI (Purn) Soleman B Ponto, ST, SH, MH, CPM, CParb meninjau langsung ke lokasi kapal MT Arman 114 yang beberapa waktu lalu dikabarkan hanyut(larat) di perairan Batuampar, Batam, Indonesia.
Tinjauan ke lokasi kapal super tanker berbendera Republik Islam Iran dilakukannya bersama Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Republik Indonesia (KPLP) melalui KN-Rantos dari Pangkalan KPLP Tanjung Uban, Selasa 23 Juli 2024 pagi.
“Jadi, hari ini kita melihat langsung ke lokasi kapal MT Arman 114 karena ada berita kapal ini sidang jalan-jalan ke Singapura dan Malaysia atau kabur. Hari ini kita buktikan kapal ini masih ada di tempatnya (Perairan Batuampar) dan kita bisa lihat sendiri kapal ini jangkarnya sudah rusak satu (Sebelah kanan kapal). Kalau kita lihat jangkar itu putus bisa membahayakan daerah sini (Batam) karena di sini merupakan jalur padat. Di bawahnya ada pipa-pipa minyak/gas dan kabel fiber optik yang ditanam di bawah laut,” ujarnya kepada SwaraKepri, Selasa 23 Juli 2024.
Kata dia, apabila kapal ini hanyut dan jangkar kapal MT Arman 114 yang berfungsi sebelah kiri ini bisa menggaruk pipa-pipa atau kabel fiber optik dikhawatirkan bisa menjadi suatu masalah yang besar bagi negara Indonesia.
Tidak hanya itu, jika pun kalau ini terjadi kebocoran lantaran membawa muatan Light Crude Oil ratusan ribu metrik ton juga akan menciptakan sebuah masalah baru lainnya.
“Ini seperti bom waktu. Kalau tidak segera diurus kita tidak tahu seperti apa yang akan terjadi nantinya,” jelas mantan Kabais TNI periode 2011-2013 tersebut.
Leave a Reply
Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.
