Categories: BATAM

Anak-Anak di Rempang Jadi Korban Gas Air Mata, KPAI Desak Pemko dan Polisi Bertanggung Jawab

BATAM – Komisi Perlindungan Anak Indonesia(KPAI) meminta Pemerintah Kota Batam dan Aparat Kepolisian bertanggung jawab atas insiden penembakan gas air mata ke lingkungan SD 24 dan SMPN 22 di Pulau Rempang, Kota Batam, pada Kamis(7/9).

Komisioner KPAI Penanggungjawab Kluster Kekerasan Fisik/Psikis Anak, Anak Dalam Kondisi Darurat dan Anak disabilitas, Diyah Puspitarini sangat menyesalkan peristiwa penembakan gas air mata yang menyebabkan jatuhnya korban anak-anak.

“Gas air mata yang dilayangkan oleh aparat jatuh di sekitar 30 meter gerbang sekolah ketika siswa masih aktif pembelajaran di dalam dan di halaman sekolah. Asap gas air mata tersebut masuk di lingkungan sekolah,” ujarnya kepada SwaraKepri, Jumat, 8 September 2023.

Kata dia, KPAI melihat ada kelalaian atau kekerasan disengaja atau tidak disengaja dari aparat yang menjatuhkan gas air mata di sekitar sekolah yang berakibat pembelajaran terganggu dan beberapa siswa berjatuhan karena sesak nafas.

“KPAI menyesalkan proses belajar mengajar di sekolah menjadi terganggu sehingga hak dasar anak untuk mendapatkan pendidikan menjadi terabaikan dikarenakan gas air mata dan kerusuhan ini. KPAI mengutuk keras kejadian ini yang mengakibatkan anak-anak mengalami trauma, ketakutan dan luka, sehingga membutuhkan perlindungan khusus,”tegas Diyah.

Ia menegaskan, sesuai pasal 59A, anak-anak dalam kondisi darurat harus mendapatkan penanganan yang cepat, pendampingan psikososial, pemberian bantuan sosial, dan pemberian perlindungan.

“KPAI saat ini berkoorinasi dengan Lembaga Negara HAM, KPAD Kota Batam dan juga pihak terkait untuk memastikan pendataan jumlah dan tindakan korban anak-anak yang harus mendapatkan penanganan intensif dari sisi medis,”ujarnya.

KPAI juga mendesak pemerintah kota Batam dan aparat bertanggung jawab terhadap kerusakan fisik, psikis serta kerugian kesehatan mental siswa serta memastikan anak-anak di sekolah diberikan pendampingan agar hilang trauma dan bisa belajar kembali drngan tenang.

“Mendesak dinas pendidikan untuk memastikan kondisi terbaik anak jika anak akan melakukan pembelajaran kembali.

Pemko Batam Lakukan Pendampingan Terhadap Para Korban

Kepala Dinas Kominfo Kota Batam, Rudi Panjaitan mengatakan dampak gas air mata yang menyebar ke sekolah SDN 024 dan SMPN 22 kota Batam yang berada di Tanjung Kertang, Rempang Cate, Galang, Batam bukanlah sebuah kesengajaan dan diluar perkiraan tim terpadu yang berusaha membuka blokade jalan di sana.

Kata dia, Hal tersebut terjadi dikarenakan ada masyarakat yang lari ke arah sekolah saat terjadi bentrok dengan petugas di Jembatan 4 tersebut.

Page: 1 2

Redaksi - SWARAKEPRI

View Comments

Recent Posts

Halo Robotics Sukses Gelar Drone Talks @ The Mulia, Dorong Inovasi Keamanan dengan Otomasi & AI

Halo Robotics dengan bangga mengumumkan kesuksesan acara Drone Talks @ The Mulia yang diselenggarakan pada…

4 jam ago

Jelang Keputusan The Fed: Bitcoin Melonjak Hampir USD $60.000 Lagi

Harga Bitcoin kembali mengalami koreksi dan turun di bawah USD $60 ribu, menjelang keputusan suku bunga…

5 jam ago

BARDI Smart Home: Dari Garasi ke 4 Juta Pengguna – Apa Rahasianya?

Ketika banyak perusahaan lokal berjuang untuk bertahan hidup di tengah krisis pandemi, BARDI Smart Home…

6 jam ago

Elnusa Petrofin Kembali Gelar Program CSR ASIAP untuk Kurangi Sampah Laut di Desa Serangan, Bali

BALI - Permasalahan lingkungan akibat sampah plastik masih menjadi tantangan serius bagi kelestarian ekosistem laut…

13 jam ago

Uji Kompetensi Bahasa Inggris, 32 Tim Peserta Ikuti Yos Sudarso Debating Championship 2024

BATAM - Yos Sudarso Debating Championship 2024 mulai digelar hari ini, Sabtu (21/09/2024). Kepala Sekolah…

13 jam ago

Gugatan HNSI Batam terhadap Kapal MT Arman 114 Diputus N.O

BATAM – Majelis Hakim Pengadilan Negeri Batam menjatuhkan putusan Niet Ontvankelijke Verklraad(N.O) atas gugatan Perbuatan…

13 jam ago

This website uses cookies.