Pengamat Energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi menilai Indonesia akan rugi jika mengimpor minyak mentah dari Rusia meskipun harganya lebih murah 30 persen.
“AS bisa marah, kita bisa diembargo itu rugi besar. Ekspor kita besar juga ke Amerika,” ujar Fahmy kepada BenarNews.
Sebaliknya, Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform, Fabby Tumiwa, mengatakan Pertamina perlu memikirkan cara untuk membeli minyak mentah semurah mungkin, termasuk dari Rusia.
Membeli minyak mentah dari Rusia dengan harga diskon menurut dia harus dimaknai sebagai kepentingan bisnis.
“Di tengah harga minyak dunia yang mahal dan harga BBM dalam negeri yang diatur pemerintah. Pertamina perlu beli crude dan produk BBM yang semurah mungkin,” ujar dia./BenarNews
Di Indonesia, Lisensi PSE merupakan sertifikasi penting bagi bisnis online dan memastikan pemenuhan terhadap standar…
Sertifikasi IMDG Code sangat penting untuk memastikan keselamatan operasional di pelabuhan. Kode ini menetapkan standar…
Ekosistem startup di Indonesia terus mengalami perkembangan signifikan. Pada awal 2024, tercatat ada 2.562 startup…
KUPP Kelas III Ogoamas, bekerja sama dengan Port Academy, sukses menyelenggarakan Diklat Tenaga Kerja Bongkar…
Sistem telepon berbasis AI "MiiTel Phone" kini menyediakan fitur word cloud otomatis, memungkinkan perusahaan melihat…
Pada ajang yang berlangsung di Jakarta, Rabu (11/9), WSBP berhasil meraih penghargaan dalam kategori Top…
This website uses cookies.
View Comments