KARIMUN – Bupati Karimun Aunur Rafiq meminta kepada seluruh pedagang di Coastal Area untuk selalu menjaga kebersihan. Pasalnya, lokasi yang menjadi ikon di Kabupaten Karimun itu menjadi multifungsi. Bukan hanya tempat berbelanja, namun juga tempat bermain, olahraga dan kegiatan seremonial di Karimun.
“Saya sudah meminta Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM dan Energi Sumber Daya Mineral, Muhammad Yosli untuk menata kembali Coastal Area dan Panggung Puteri Kemuning. Agar kinerja dinas itu bisa berjalan baik, maka saya minta kepada pedagang untuk menjaga kebersihan disana,” ungkap Aunur Rafiq, Selasa (10/1/2017).
Kata Rafiq, sekarang kawasan Coastal Area sudah mulai kumuh. Barang-barang jualan pedagang menumpuk disana-sini. Lapangan di depan Panggung Puteri Kemuning pada hari Minggu dijadikan sebagai tempat olahraga senam bagi masyarakat Karimun. Sementara, di lokasi itu juga menumpuk barang-barang pedagang.
“Kami tidak melarang orang berjualan. Karena itu akan menambah pendapatan ekonomi mereka. Tapi, kalau sudah berjualan kemaslah barang-barang itu, ditaruhkan di tempat yang baik. Kami meminta kepada pedagang untuk menata bisa memperhatikan kebersihan disana. Perhatikanlah tata kota dengan baik,” tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM dan Energi Sumber Daya Mineral Muhamamd Yosli akan melakukan pembenahan di pusat jajanan dan tempat permainan anak-anak yang berada di tengah lapangan Coastal Area. Tujuannya, agar memberikan kenyamanan bagi masyarakat.
“Kami akan membenahi pusat jajanan dan permainan anak-anak yang berada di tengah-tengah lapangan Coastal Area. Pembenahan itu akan dilakukan secara bertahap. Agar masyarakat Karimun bisa semakin betah dan nyaman membawa anak-anaknya bermain,” ungkap Muhammad Yosli, Jumat (6/1).
Kata Yosli, lapangan Coastal Area digunakan untuk berbagai keperluan. Jika malam hari digunakan untuk gelanggang permainan anak-anak, maka siang harinya untuk kegiatan lain seperti seremonial. Untuk itulah, pihaknya meminta kepada pengelola permainan yang memakai lapangan itu malam hari agar merapikan permainan usai menggunakannya.
“Kami bukannya melarang para pemilik permainan. Tapi, setelah gelanggang permainan selesai agar dirapikan dan dibawa keluar lapangan Coastal Area. Agar lapangan ini bisa dipergunakan untuk kegiatan lainnya. Karena, siang harinya lapangan itu banyak digunakan untuk kegiatan seremonial,” tuturnya.
(RED/HK)
Edwin didiagnosis demensia saat masih muda. Kondisi itu membuatnya kesulitan berpikir jernih dan berkonsentrasi. Bukan…
LINGGA – Suasana pagi di Pantai Jang, Dabo Singkep, tampak lebih hangat dari biasanya. Bukan…
Sebagai upaya nyata dalam mendorong terciptanya industri yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan, Energy Academy…
Dalam semangat mempererat hubungan persahabatan dan kerja sama antara negara-negara Asia Tenggara dan India, Kedutaan…
Berbelanja sepeda dan aksesoris secara online semakin menjadi pilihan utama bagi banyak orang. Namun, memilih…
Artikel "The Role of AV Technology in Crisis Management and Collaboration" oleh Melvin Halpito, Managing…
This website uses cookies.