Categories: Karimun

Cegah Banjir, Dinas PU Tawarkan Pembangunan Drainase di Meral

KARIMUN – Banjir yang melanda tiga kelurahan di Kecamatan Meral yakni Kelurahan Baran Barat, Meral Kota dan Sungai Pasir saat musim penghujan menjadi perhatian serius Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Karimun. Dinas PU menawarkan dibangunnya dua drainase atau gorong-gorong di tiga kelurahan bertetangga itu.

“Untuk mengatasi banjir di Kecamatan Meral, harus dibangun dua gorong-gorong. Saat ini, baru ada satu gorong-gorong yang terletak antara Kelurahan Baran Barat dengan Meral Kota,” ungkap Sekretaris Dinas PU Karimun Yusrial Mahyudin ketika dikonfirmasi, Minggu (4/12/2016).

Kata Mahyudin, gorong-gorong tersebut bisa dibangun di dekat Sekolah Yayasan Bakti Tugas (YBT) Komplek Bea Cukai atau dekat Gereja Ora et Labora di Kelurahan Meral Kota. Hanya saja, lokasi tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan gorong-gorong yang berada di Gang Awang Noor Kelurahan Baran Barat.

“Perencanaan pembangunan drainase untuk mengatasi banjir di Kecamatan Meral itu sudah ada di Dinas PU sejak dulu. Namun, belum bisa direalisasikan karena harus membutuhkan persetujuan dari masyarakat dulu. Sampai saat ini, masyarakat disana masih belum sepakat untuk membangun draninase,” tuturnya.

Alasan masyarakat, kata Mahyudin, lokasi drainase di Meral Kota lebih rendah dari lokasi drainase yang sudah ada di Baran Barat. Jika drainase itu dibangun, maka masyarakat disana khawatir air laut akan naik ke darat ketika musim pasang datang. Ditambah lagi, air dari darat ketika musim hujan tiba.

Selain membangun drainase, Dinas PU Kabupaten Karimun juga menawarkan dibangunnya danau resapan air di antara Kelurahan Meral Kota dan Meral Barat. Hanya saja, pembangunan danau resapan itu belum ada perencanaan di Dinas PU. Penyebabnya, karena untuk membangun danau itu butuh biaya tinggi dan pembebasan lahan milik masyarakat.

“Sebenarnya, membangun danau resapan sudah ada di daerah lain. Itu bisa juga dilakukan di Karimun. Namun, untuk membangun danau resapan itu butuh biaya besar. Karena butuh mesin penyerap air dan lokasi penampung. Kemudian, air harus dibuang lagi ke laut. Jadi, solusi yang tepat hanya membangun dua drainase saja,” terangnya.

Lurah Baran Barat Raja Novi mengatakan, persoalan banjir di Kelurahan Baran Barat, khususnya di Gang Awang Noor merupakan masalah klasik. daerah itu selalu menjadi langganan banjir ketika hujan berlangsung secara berturut-turut dalam beberapa hari, ditambah lagi air laut pasang, maka air hujan akan menyatu dengan air laut hingga ketinggian air bisa mencapai paha orang dewasa.

Untuk mengatasi persoalan banjir itu, kata Novi, sebenarnya sudah ada solusi yang didapatkan, yakni dengan memecah air dengan membangun satu gorong-gorong di Kelurahan Meral Kota. Hanya saja, sampai saat ini belum ada kesepakatan dengan warga untuk membangun gorong-gorong tersebut. Alasannya, nanti lingkungan mereka yang akan menjadi banjir.

“Solusi untuk mengatasi banjir di Kelurahan Baran Barat sebenarnya sudah ada, yakni dengan membangun satu gorong-gorong lagi. Hanya saja, solusi itu belum bisa diterapkan karena warga disana masih belum bisa menerima tawaran itu. Mereka takut nanti tempat tinggal mereka yang akan banjir, karena berada di posisi yang rendah,” ungkap Novi.

Sebelumnya diberitakan, hujan deras yang melanda Karimun sejak Rabu (30/11) malam hingga Kamis (1/12) menyebabkan bencana banjir. Sedikitnya 60 rumah di Gang Awang Noor, Baran 3, Kelurahan Baran Barat, Kecamatan Meral terrendam air setinggi paha orang dewasa. Air bahkan masuk ke dalam rumah warga.

(RED/HK)

Roni Rumahorbo

Recent Posts

BINUS @Bandung Kukuhkan Guru Besar, Wujud Komitmen dalam Mendukung dan Membangun Industri Kreatif yang Kompetitif

BINUS @Bandung dengan bangga mengukuhkan Prof. Nugroho Juli Setiadi, S.E., M.M., Ph.D. sebagai Guru Besar…

2 jam ago

KAI Dukung Kemandirian Operasi Whoosh, SDM Indonesia Kini Jalankan Seluruh Perjalanan

PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyambut baik tonggak sejarah baru dalam pengoperasian kereta cepat Whoosh,…

3 jam ago

Eratani Raih Pendanaan Seri A Senilai 6,2 Juta USD, Dorong Masa Depan Revolusi Pertanian Indonesia

Di tengah menurunnya pendanaan startup secara signifikan di Indonesia, Eratani berhasil mengumpulkan pendanaan Seri A senilai 6,2…

3 jam ago

Bangkit dari Dementia, Edwin Anderson Kini Jadi Fullstack Developer Gaji Ratusan Dollar!

Edwin didiagnosis demensia saat masih muda. Kondisi itu membuatnya kesulitan berpikir jernih dan berkonsentrasi. Bukan…

4 jam ago

Pantai Jang Jadi Saksi, Bupati Lingga Rancang Masa Depan Ekonomi Daerah

LINGGA – Suasana pagi di Pantai Jang, Dabo Singkep, tampak lebih hangat dari biasanya. Bukan…

4 jam ago

Gelar Pelatihan POIPPU Online, Energy Academy wujudkan Industri Bersih dan Ramah Lingkungan

Sebagai upaya nyata dalam mendorong terciptanya industri yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan, Energy Academy…

5 jam ago

This website uses cookies.