Categories: BATAM

Dinding Panjat di Engku Putri Raib Tak Berbekas

Dibongkar Saat Pelaksanaan MTQN 2014

BATAM – swarakepri.com : Dinding Panjat Artifical(dinding panjat buatan) yang dibangun dengan dana APBD sebesar Rp 1,3 miliar di Engku Putri Batam Center raib tak berbekas setelah dibongkar pada saat perhelatan MTQ Nasional 2014 lalu.

Dinding panjat setinggi 18 meter dengan dua lintasan yaitu speed dan overhang serta beberapa dinding pendek untuk latihan borderan di ketahui di bongkar berdasarkan instruksi dari Dinas Tata Kota Batam.

Proses pembongkaran yang di laksanakan saat itu di ketahui di laksanakan dengan ceroboh dan asal bongkar saja tanpa memenuhi standar dan ketentuan yang umum berlaku dalam dunia olahraga panjat tebing. Bahkan tidak melibatkan konsultan dari praktisi panjat tebing itu sendiri. Padahal informasinya pihak yang melakukan pembongkaran saat itu sama sekali tidak memegang surat perintah atau pun SPK ( Surat Perintah Kerja ) dari Dinas Tata Kota.

Jika mengikuti standar untuk pembongkaran dinding panjat, maka pertama yang harus di lakukan adalah mencopot dinding dinding terlebih dahulu sebelum kemudian melepas badan dinding satu persatu. Tetapi yang di lakukan pihak pembongkaran sendri saat itu justru menarik paksa dinding tersebut dengan crane, sehingga dinding yang terbuat dari fiber pecah dan rusak. Padahal, tidak semua wall menggunakan dinding fiber karena di anggap mahal. Di beberapa daerah dinding panjat masih banyak yang menggunakan papan triplek.

Dan sim salabim bak sulap, wall yang tergolong raksasa tersebut bangkainya tidak terdeteksi keberadaannya lagi. Alias menghilang tanpa bekas.

Seorang ibu di Dinas Tata Kota sembari menutup badge namanya mengatakan bahwa bangkai wall tersebut berada di stadion Tumenggung. Ketika di lacak, jangankan potongan besi wall sebatang, sebutir baut bekas wall pun tidak ada. Salah seorang anggota dewan mengatakan bahwa barang tersebut di simpang di Gudang PU. Ketika di tanya di mana Gudang PU tersebut, dirinya sendiri juga tidak tahu sama sekali.

Salah seorang staff Dinas Tata Kota berinisial Ir, yang menurut informasi mengetahui persis keberadaan wall tersebut karena saat itu kabarnya dirinya merupakan penanggung jawab pemindahan, mengatakan saat di hubungi Kru beritabatam.com(amok grup) bahwa dirinya tidak berwenang memberikan informasi.

“Mohon di tanya langsung sama Kepala Dinas saja mas, saya tidak berwenang memberikan informasi. “ demikian Ir menjawab melalui sambungan selulernya.

Salah satu wall yang seharusnya menjadi kebanggaan kota Batam, dengan ukuran yang spektakuler dan tergolong wall termahal di Indonesia tidak di ketahui keberadaannya sama sekali.

Dan isu terakhir menyebutkan untuk mendirikan kembali wall ini, telah di anggarkan dana senilai Rp 900 juta hanya untuk memasang kembali wall ini. Artinya hanya kurang 400 juta lagi untuk bikin wall baru. (red/AMOK)

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

PT Dua Samudera Perkasa Sukses Selenggarakan Diklat Mooring Unmooring dengan Port Academy

PT Dua Samudera Perkasa dengan bangga menggelar Diklat Mooring Unmooring bersertifikasi BNSP bekerja sama dengan…

3 jam ago

Maxy Academy Hadirkan Pelatihan “Digital Marketing 101” untuk Persiapkan Ahli Pemasaran Digital Masa Depan

Maxy Academy mengumumkan pelatihan terbaru bertajuk "Digital Marketing 101: Sosial Media Marketing (Daring)", yang dirancang…

4 jam ago

Halo Robotics Sukses Gelar Drone Talks @ The Mulia, Dorong Inovasi Keamanan dengan Otomasi & AI

Halo Robotics dengan bangga mengumumkan kesuksesan acara Drone Talks @ The Mulia yang diselenggarakan pada…

9 jam ago

Jelang Keputusan The Fed: Bitcoin Melonjak Hampir USD $60.000 Lagi

Harga Bitcoin kembali mengalami koreksi dan turun di bawah USD $60 ribu, menjelang keputusan suku bunga…

10 jam ago

BARDI Smart Home: Dari Garasi ke 4 Juta Pengguna – Apa Rahasianya?

Ketika banyak perusahaan lokal berjuang untuk bertahan hidup di tengah krisis pandemi, BARDI Smart Home…

11 jam ago

Elnusa Petrofin Kembali Gelar Program CSR ASIAP untuk Kurangi Sampah Laut di Desa Serangan, Bali

BALI - Permasalahan lingkungan akibat sampah plastik masih menjadi tantangan serius bagi kelestarian ekosistem laut…

17 jam ago

This website uses cookies.