BATAM – Ratusan pengemudi angkutan berbasis aplikasi (Online) baik roda dua maupun roda empat melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Wali Kota Batam pada Selasa (16/1/2018) sejak pagi tadi.
Perwakilan pengunjuk rasa saat menyampaikan aspirasinya dari atas mobil komando mengatakan sangat pesimis dengan rencana pemerintah Kota yang akan menjadikan Batam destinasi wisata.
Menurutnya, sangat mustahil wisatawan datang ke Batam jika permasalahan transportasi tidak kondusif.
“Mustahil Batam jadi kota pariwisata jika sistem transportasi tidak aman, sementara turis yang datang dari negara Singapura contohnya pasti menggunakan transportasi berbasis aplikasi,” ujar salah satu perwakilan yang ikut aksi unjuk rasa.
Ia berharap Pemko Batam segera mencari solusi supaya permasalahan transportasi di Batam tidak berkepanjangan.
“Kami berharap pemerintah Kota Batam melakukan tindakan nyata atas permasalah ini, kami siap mengikuti aturan,” ujarnya.
Sementara itu, ketua DPRD Batam, Nuryanto menghimbau para driver angkutan online yang melakukan unjuk rasa di depan kantor wali kota Batam supaya tetap menjaga Kambtibmas.
“Saya berharap semuanya tetap menahan diri, besok akan ada rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah untuk membahas masalah regulasi taksi online, dan apa yang menjadi tuntutan saudara-saudara sekalian akan kami rekomendasikan ke Gubernur,” kata Nuryanto sambil mengakhiri ucapannya.
Penulis : Roni Rumahorbo
Editor : Rudiarjo Pangaribuan
BATAM - Jemaat dan Pelayan Gereja HKBP Aek Nauli, Ressort Aek Nauli Bida Ayu, Distrik…
Di sosial media seperti Instagram & TikTok, sering kita jumpai akun dengan followers sangat banyak,…
Jakarta, 17 September 2025 – Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan tidak lagi cukup…
Jakarta, 16 September 2025 – Touring dengan sepeda motor semakin digemari, terutama di kalangan generasi…
Palembang, 1 September 2025 – Dunia pendidikan terus menghadapi tantangan baru di era digital. Transformasi…
Siapa bilang cuan besar dari properti hanya bisa didapatkan agen profesional? Kini, semua orang punya…
This website uses cookies.