Tongam : Pengerjaan Kapal terlambat 4 Hari
BATAM – swarakepri.com : Kepala Bagian Aset dan Perlengkapan Setdako Batam, Helwani memilih bungkam dan menolak memberikan klarifikasi terkait perkembangan pengerjaan pembangunan kapal Pemko Batam senilai puluhan miliar rupiah yang dikerjakan oleh PT Marinatama Gemanusa di kawasan Sintai Tanjung Uncang Batam.
Ketika berupaya ditemui di kantornya yang berada di lantai 1 Kantor Wali Kota Batam dan dihubungi melalui sambungan telepon, awak media ini tidak berhasil memperolah klarifikasi dari Helwani. Salah satu staf yang ditemui di ruangan LPSE Pemko Batam mengaku Helwani sedang sakit dan tidak berada dikantor.
Setelah berkoordinasi dengan Sekdako Batam, Agussahiman, awak media ini kemudian bisa bertemu dengan Tongam Reigianto selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Bagian Aset dan Perlengkapan untuk mendapatkan klarifikasi terkait pengerjaan kapal pemko batam.
Menurut Tongam kapal pemko Batam sudah selesai dikerjakan dan telah dilakukan dua kali running serta sudah diserahterimakan ke Pemko Batam pada tanggal 24 Desember 2014 atau terlambat 4 hari dari perjanjian kontrak.
“Sudah dilakukan dua kali running yang melibatkan tim-tim ahli dari BKI, Dishub dan Kanpel Batam,” jelasnya sore tadi, Senin(5/1/2015) diruang kerjanya.
Ia mengaku pengerjaan kapal tersebut mengalami keterlambatan selama 4 hari yang diakibatkan oleh adanya aksi unjuk rasa buruh bulan desember 2014 lalu.
“Selama 6 kedepan status kapal masuk masa pemeliharaan,” jelasnya sambil menunjukkan foto kapal pemko batam ke awak media ini saat melakukan running.
Anehnya, Tongam juga mengaku hingga saat ini pihaknya selaku PPTK belum melaporkan status kapal tersebut kepada Pejabat Pembuat Komiten(PPK) padahal disebutnya serahterima kapal dilakukan pada tanggal 24 Desember 2014 lalu.
“Kita belum melaporkan karena suasana libur tahun baru kemarin,” ujarnya.
Ketika disinggung mengenai dugaan adanya kongkalikong dalam penentuan pemenang proyek pengerjaan pembangunan kapal pemko batam, Tongam mengelak memberikan penjelasan dan berdalih persoalan pemenang lelang merupakan wewenang Unit Layanan Pengadaan(ULP) dan panitia lelang yang bekerja secara independen.
“Saya menjabat PPTK setelah proses lelang sudah selesai. Tapi nanti saya kroscek lagi ke Pokja,” jelasnya.
Untuk diketahui pengerjaan pembangunan kapal pemko batam dimenangkan oleh PT Marinatama Gemanusa merupaka harga penawaran tertinggi yakni senilai Rp 10.243.770.000. Empat peserta lainnya yang memiliki penawaran lebih rendah justru dikalahkan oleh panitia lelang.
Berikut nama lima perusahaan dan harga penawaran pembangunan kapal pemko batam yang dikutip dari LPSE Kota Batam. 1. PT. Kramat Kulon sebesar Rp 8.314.630.000, 2.
PT. Cahaya Anggun Segara sebesar Rp 8.987.950.000, 3. CV. Sun Marine sebesar Rp 9.199.430.000, 4. PT. Palindo Marine sebesar Rp 9.628.000.000, dan 5. PT.Marinatama Gemanusa Rp 10.243.770.000. (red/Tim AMOK)
MLV Teknologi, solution provider yang bergerak di bidang Audio-Visual dan IT, membuka lowongan untuk berbagai…
BATAM - Dinas Penataan Ruang Pemerintah Kota Semarang sambangi Direktorat Infrastruktur Kawasan Badan Pengusahaan Batam…
SEOCon Forum Bali 2024, konferensi digital marketing terbesar di Asia Tenggara, dengan bangga mengumumkan bahwa…
Celebrate New Year’s Eve 2024 at Café del Mar Bali with an electrifying lineup featuring…
WSBP mengajak 25 siswi SMA Negeri 1 Kalijati untuk untuk memahami pentingnya kesempatan berkarir perempuan…
URALA Indonesia, Digital PR Agency di Indonesia, berkomitmen untuk selalu menghadirkan lingkungan kerja yang baik,…
This website uses cookies.