Dampak pada pertumbuhan ekonomi
Pengamat Ekonomi Energi Universitas Padjajaran Yayan Satyaki mengingatkan agar pemerintah perlu berhati-hati dengan kebijakan transisi energi mengingat jika penurunan kapasitas pembangkit PLTU batu bara tanpa diimbangi dengan energi pembangkitnya akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
Menurut Yayan, transisi batu bara paling besar dapat diturunkan hanya pada kisaran 20 hingga 30 persen hingga 2035, karena kemungkinan penghapusan bertahap di atas 20 persen akan memicu kesenjangan pasokan energi.
“Dampaknya bisa langsung ke pertumbuhan ekonomi,” kata Yayan kepada BenarNews.
Akan tetapi, tambah dia, jika pemerintah dapat melakukan ekspansi energi terbarukan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi akan lebih baik.
Yayan mengatakan jika kita melihat kontribusi yang ditentukan secara nasional, Indonesia dan kecenderungan dunia, penghapusan bertahap batu bara menjadi tujuan bersama agar akselerasi pengurangan 1,5 derajat bisa diakselerasi dengan cepat.
“Tidak terkecuali Indonesia yang merupakan salah satu negara penyumbang emisi tertinggi terutama dalam hal perubahan penggunaan lahan, untuk perubahan penggunaan lahan tidak langsung,” kata Yayan.
“Memang dilematik bagi pengusaha batu bara. Tapi sebetulnya kebijakan ini memang harus hati-hati karena jika tidak jadi back fire (serangan balik) bagi Indonesia,” kata Yayan.
DJI, pemimpin global dalam teknologi drone dan dan pencitraan udara, resmi meluncurkan DJI Zenmuse L3,…
Prestasi membanggakan kembali diraih oleh insan BRIlian. JackOne Band, grup musik yang beranggotakan pekerja dari…
BATAM - Touzen alias Ajun dituntut 18 Tahun penjara dan denda Rp3 Miliar pada kasus…
Sebagai bentuk komitmen dalam memperkuat hubungan kemitraan dengan dunia usaha dan memperluas layanan keuangan bagi…
JAKARTA - Perdana di Indonesia, produk Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset Syariah (KIK EBA…
Jakarta, 13–14 November 2025 – BRI Region 6/Jakarta 1 turut berpartisipasi dalam gelaran ASN Expo…
This website uses cookies.