Eko memperkirakan angka inflasi nasional pada 2022 akan berada antara 6-7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. “Jadi ada sedikit di atas target pemerintah yang mentapkan inflasi di bawah lima persen,” kata Eko kepada VOA.
Dengan perkiraan inflasi tersebut, menurut Eko, maka berimbas kepada naiknya angka kemiskinan menjadi 10 persen dari perkiraan semula sebesar 9,5 persen.
Lebih jauh, Eko menjelaskan inflasi akibat kenaikan harga BBM adalah sesuatu yang sulit dihindari. Namun dampak kebijakan tersebut masih lebih terukur jika dibandingkan kalau sampai terjadi kelangkaan BBM subsidi yang diperkirakan kuotanya akan habis pada Oktober mendatang.
“Setelah 2-3 bulan pasca kenaikan BBM, inflasi administered price umumnya akan melandai. Maka dari itu, yang perlu dilakukan oleh pemerintah adalah mengantisipasi inflasi volatile foods, terutama harga pangan, karena tantangan inflasi akhir tahun adalah terkait pangan,” pungkasnya./VOA
Rental motor kini menjadi salah satu sektor transportasi yang tidak kalah penting dibandingkan rental mobil…
Gelaran ALFI CONVEX 2025 pertama resmi dibuka dan berhasil menarik lebih dari 2000 pengunjung di…
Jakarta, 8 November 2025 – Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia (INOTEK), berkolaborasi dengan Yayasan Indonesia Setara,…
JAKARTA, Selasa 11 November 2025 – Sebagai AI Factory dari Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) Group,…
BRI Branch Office Jatinegara menyelenggarakan kegiatan Tenant Gathering yang bertempat di Mall Basura City, Jakarta…
Jakarta, 7 November 2025 – PT PP (Persero) Tbk (“PTPP”), perusahaan konstruksi dan investasi nasional di…
This website uses cookies.