Saksi Agus Kurniawan mengaku mengenal Ori ini dari video-video yang beredar di media sosial juga. Ia mengaku bahwa tidak mengikuti orasi yang disampaikan oleh peserta unjuk rasa secara utuh dan tidak menyaksikan langsung pemicu kericuhan tersebut bermula karena ia hanya melihat dari video saja yang ada di media sosial.
Dari video yang beredar tersebut, kata dia, terdakwa dalam orasinya mengatakan “Tanah ini tanah kami, yang berhak mengatur di tanah ini adalah kami,” ucapnya menirukan orasi terdakwa yang ia ketahui.
Setelah orasi itu disampaikan terdakwa terjadilah insiden kericuhan terjadi. Ia mengatakan bahwa tidak melihat terdakwa melakukan pengrusakan dan tidak mengetahui bahwa terdakwa ada memberikan perintah kepada peserta unjuk rasa untuk melakukan pelemparan.
Selanjutnya, Ketua Majelis Hakim, David P Sitorus mempersilahkan JPU menghadirkan saksi kedua yakni Asri bin Abdul Halim.
Dalam kesaksiannya, saksi Asri bin Abdul Halim menceritakan bahwa posisi dirinya pada saat aksi unjuk rasa tersebut berlangsung berada di sekitaran pintu gerbang utama kantor BP Batam.
Sepengetahuan dirinya peserta aksi yang hadir dalam unjuk rasa itu diperkirakan sekitar 1000 orang. Adapun tuntutan peserta aksi unjuk rasa ini yang ia dengar adalah menolak relokasi warga Rempang atas dampak pengembangan proyek Rempang ECO City.
“Saya melihat terdakwa diatas mobil lori (Mobil Komando) menyampaikan orasi. Yang saya ingat beliau menyampaikan Matahari sudah panas, adek-adek kita sudah lapar, suruh pak Rudi (Kepala BP Batam) turun kembali dan penuhi tuntutan masyarakat,” ujarnya.
Setelah itu, kata dia, tiba-tiba terjadi kericuhan yang mengakibatkan ia terkena lemparan batu dan mengalami luka bocor dibagian kepala pada saat mengamankan gerbang utama kantor BP Batam.
Senada dengan saksi Agus Kurniawan, Asri bin Abdul Halim ketika ditanyakan oleh JPU dan Mejelis Hakim apakah dalam orasinya terdakwa ada memerintah, memberikan instruksi atau aba-aba untuk melempari kantor BP Batam, ia tidak melihat dan mengetahui hal tersebut.
“Saya pada saat itu dengan kepala yang berdarah bersama dengan anggota Ditpam lainnya fokus mengamankan gerbang utama kantor untuk tidak dimasuki oleh peserta aksi unjuk rasa,” bebernya.
Jakarta, Maret 2025. PT Waskita Beton Precast Tbk (kode saham: WSBP) berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan…
Setelah kolaborasi antara Hisense dan merek audio kelas atas Devialet, model-model bersertifikat dirilis satu demi…
Industri kuliner di Indonesia terus berkembang dengan pesat. Cap Cendrawasih, perusahaan produsen bahan makanan asal…
PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) melaksanakan pelepasan ekspor dan ekspansi produk tembakau inovatif bebas asap…
Setelah periode puncak penjualan selama Ramadan dan Lebaran, banyak Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)…
Bubur Ayam Jakarta 46 tidak hanya lezat, tetapi juga bisa dinikmati dengan berbagai cara sesuai…
This website uses cookies.
View Comments