Di antara 275 juta populasi masyarakat Indonesia, minimnya riwayat kredit menjadi penyebab utama rendahnya penetrasi akses kredit konvensional – yakni di angka 3%. Dengan tidak adanya basis data pendukung, kalangan masyarakat tersebut dikategorikan sebagai peminjam berisiko tinggi.
Dengan demikian, revolusi industri fintech lending kian diperlukan di tengah masyarakat Indonesia – terutama dengan akses kredit serta solusi finansial yang semakin mudah di semua provinsi Indonesia dan tengah diusung oleh JULO Kredit Digital.
“Penambahan posisi eksekutif di JULO pada akhir tahun 2022 ini menjadi salah satu komitmen nyata dalam upaya mencapai visi dan misi JULO untuk menjadi penyedia layanan solusi finansial dan kredit yang mudah diakses di tengah masyarakat Indonesia. Melalui peningkatan inovasi secara berkesinambungan baik dari segi fitur, teknologi dan kerja sama strategis, semakin banyak masyarakat Indonesia yang dapat menggunakan akses kredit digital dengan lebih berdaya dan mencapai stabilitas finansial ke depannya.” ucap CEO & Co-founder JULO, Adrianus Hitijahubessy.
Telah meraih pendanaan seri B dari Credit Saison sejumlah US$80 juta di pertengahan tahun 2022, JULO menghadirkan inovasi produk kredit digital sehingga pengguna dapat melakukan berbagai transaksi dengan limit kredit yang dimiliki – dari tarik & kirim dana, beli pulsa & data, bayar tagihan listrik PLN, top-up dompet digital, bayar e-commerce, bayar tagihan BPJS sampai kartu pascabayar.
Selain itu, JULO juga senantiasa bekerja sama dengan beberapa pihak strategis seperti Grab dan eFishery untuk menjangkau berbagai lapisan masyarakat Indonesia. Dengan sinergi bersama ekosistem finansial dan fintech di Indonesia, JULO juga memiliki tujuan untuk dapat berkontribusi secara aktif dalam memenuhi target inklusi keuangan pemerintah sebesar 90% di tahun 2024 mendatang./JULO