Tembakan Gas Air Mata Jadi Penyebab Utama Banyaknya Korban Tewas
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengatakan, tembakan gas air mata menjadi penyebab utama banyaknya jatuh korban meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan. Penembakan gas air mata pertama kali ditembakkan ke arah tribun selatan Stadion Kanjuruhan sekitar pukul 22.08 WIB atau 20 menit usai peluit panjang ditiup oleh wasit.
“Tim sedang mendalami titik krusial yang mengakibatkan banyak korban meninggal. Hal ini yang memicu kepanikan penonton dan muncul dinamika di lapangan menjadi ricuh,” katanya dalam konferensi pers, Rabu (12/10).
Bukan hanya itu, Komnas HAM juga menemukan tentang informasi penggunaan gas air mata termasuk sejumlah karakter senjata yang digunakan oleh aparat keamanan dalam tragedi Kanjuruhan.
“Kami melihat langsung senjatanya. Kami cukup lengkap soal ini termasuk soal yang melakukan penembakan menggunakan gas air mata Brimob dan Sabhara,” ungkap Anam.
Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, penggunaan gas air mata sekali pun dalam tingkat tertinggi tidak mematikan. Tak hanya itu, polisi juga menyebut korban meninggal dunia dan luka-luka saat tragedi Kanjuruhan diakibatkan karena kekurangan oksigen. Hal itu merujuk pernyataan para ahli yang dikutip oleh polisi.
Musik telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari, dan dengan kemajuan teknologi, mendengarkan musik semakin…
BATAM - Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad Rudi menerima sekaligus mendengarkan paparan Laporan…
Jakarta, 19 November 2024 - Berdasarkan data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), pertumbuhan transaksi…
Indonesia Blockchain Week (IBW) 2024 sukses diselenggarakan pada 19 November 2024 di The Ritz-Carlton Pacific…
Jakarta, 20 November 2024 - BINUS UNIVERSITY, sebagai Perguruan Tinggi Indonesia berkelas dunia mengucapkan terima…
BATAM - Kepala BP Batam sekaligus Wali Kota Batam, H. Muhammad Rudi mengajak seluruh elemen…
This website uses cookies.