Categories: BATAM

Ketua KERAMAT Tegaskan Alasan Warga Rempang Tolak Relokasi Kampung Tua

BATAM – Ketua Kerabat Masyarakat Adat Tempatan (KERAMAT) Gerisman Ahmad menegaskan alasan warga menolak relokasi 16 Kampung Tua di Pulau Rempang-Galang.

“Tuntutan kami bukan aneh-aneh, namanya Kampung Tua, kampung sejarah kami yang sudah ada sejak dua abad lalu, tidak ada kata relokasi. Kenapa demikian, karena itu adalah sejarah peradaban orang Melayu. Kami tidak mau seperti di Jakarta yang tinggal hanya nama dan gambarnya saja,” ujarnya saat acara silaturahmi Kapolresta Barelang, Kombes Tri Nugroho Nuryanto dan Dandim 031, Letkol Inf. Galih Bramantyo di Kedai Kopi Simpang Rezeki, Senin, 28 Agustus 2023 sekitar pukul 09.00 WIB.

Ia membandingkan penataan Kampung Melayu yang ada di Singapura dan Malaysia. “Saya ke Singapura, Malaysia. Di Singapura yang sangat modern, Kampung Melayu mereka tata dengan baik, mereka pugar, yang anehnya kenapa (Kampung Tua Rempang-Galang) mau dihilangkan,”ujarnya.

“Yang kami minta secuil saja, konon katanya luas Rempang ini 17 ribu Hektar. Dari 16 Kampung Tua yang ada yang kami minta mungkin tak ada lima persen dari luasan daratan itu. Silahkan pembangunan masuk,”tegasnya.

Sementara itu Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu(PTSP) BP Batam, Harlas Buana dalam kesempatan tersebut menjelaskan soal rencana relokasi 16 Kampung Tua yang ada.

“Arahan pimpinan bahwa relokasi jumlah tanahnya 500 meter persegi. Nanti ada sekolah, pasar, stadion lapangan bola sarana ibadah dan sebagainya. Jadi itu yang kami sampaikan ke Bapak Ibu semua supaya dengar langsung dari kami masalah relokasinya. Tempat relokasi nanti di Dapur 3 Galang. Luas tanah nanti perkampungan itu 470 Hektar. Lebih luas daripada sekarang yang ada Rempang cate dan Sembulang,”jelasnya.

Sebelumnya Humas KERAMAT, Suhardi menyampaikan beberapa hal yang menjadi pemicu keresahan warga Pulau Rempang.

“Yang menjadi keresahan masyarakat ada tiga hal kalau saya sikapi. Pertama, tidak ada kejelasan dari pihak pengembang dan pihak pemerintah dalam hal ini BP Batam yang memiliki domain dalam pengembangan Rempang Eco-City. BP Batam tidak pernah menganggap masyarakat Rempang itu ada,”ujarnya.

“Kelemahan-kelemahan ini memicu keresahan warga ketika ada sosialisasi dari pemerintah itu hanya orang-orang Camat saja yang hadir disitu, sehingga masyarakat awam itu tidak dapat cerita sebenarnya apa hasil pertemuan mereka di BP Batam maupun di Hotel. Itu kita tidak tahu, artinya tidak ada evaluasi yang bagus sehingga timbul masalah keraguan ini timbul keresahan,”jelas Suhardi.

Ia juga menyampaikan keresahan warga berikutnya yakni tentang Tugas dan Fungsi TNI AD dan Polri. “Yang ingin kami sampaikan Tugas dan Fungsi TNI AD dan Polri terhadap rakyatnya apa? jadi biar kita ada pembelajaran hukum,”ucapnya.

Page: 1 2

Redaksi - SWARAKEPRI

View Comments

  • Batam rempang galang itu adalah tanah adat atau ulayat pulau yang penuh sejarah, pihak pemerintah harus mengutamakan kehidupan masyarakat adat yang tinggal disana secara turun temurun Mengambil hasil diwilayah adatnya.proses perda tanah adat ulayat sedang berlangsung oleh Dinas Kebudayaan seharusnya pihak pemerintah menahan diri untuk tidak menggusur perkampungan masyarakat adat sehingga perda tanah adat ulayat itu selesai terlebih dahulu.kami tidak melarang pembangunan. Silakan membangun tetapi tidak memusnahkan peradaban perkampungan dan sejarah mereka.

Recent Posts

Polda Kepri akan Tindak Tegas Aksi Premanisme, Warga Diminta Aktif Melapor

BATAM - Kepolisian Daerah Kepulauan Riau(Polda Kepri) kembali menggelar Operasi Pekat (Penyakit Masyarakat) Seligi 2025…

11 jam ago

Jaksa Belum Terima Berkas Perkara Dugaan Korupsi Revitalisasi Pelabuhan Batu Ampar

BATAM – Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau(Kejati Kepri) belum menerima berkas perkara dugaan korupsi Revitalisasi Kolam…

1 hari ago

MAXY Academy Gelar Kelas Gratis: Bongkar Cara Brand Besar Atur Konten Pakai AI Tools

Surabaya, 7 Mei 2025 — Konsistensi konten sering menjadi tantangan besar bagi banyak brand, terutama…

2 hari ago

AI vs Manual Forecasting: Mana yang Lebih Efektif untuk Perencanaan Keuangan?

Perencanaan keuangan adalah kunci keberhasilan bisnis. Namun, metode yang digunakan untuk forecasting atau prediksi keuangan…

2 hari ago

Labamu dan Adapundi Luncurkan Solusi Pembiayaan Terintegrasi untuk Merchant Aktif Labamu

PT Labamu Sejahtera Indonesia ("Labamu"), platform bisnis terkemuka, bersama Adapundi, pinjaman daring pilihan jutaan pengguna,…

2 hari ago

Libur Panjang Waisak, KAI Daop 8 Surabaya Tambah Perjalanan KA dari Stasiun Malang

Menyambut libur panjang Hari Raya Waisak pada pertengahan Mei 2025, PT Kereta Api Indonesia (Persero)…

2 hari ago

This website uses cookies.