Categories: BATAMNASIONAL

Kunjungi Pulau Rempang, Begini Kata Menteri Transmigrasi

BATAM– Menteri Transmigrasi Republik Indonesia, Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara melakukan kunjungan kerja ke Pulau Rempang, Kota Batam, Kepulauan Riau, dalam rangka meninjau perkembangan tahap pertama Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco-City.

Dalam kunjungan tersebut, ia menekankan pentingnya integrasi antara program transmigrasi dan industrialisasi sebagai solusi jangka panjang bagi masyarakat terdampak.

“Kami melihat peluang yang ada di depan mata. Daripada mencari investor untuk membangun kawasan transmigrasi baru di daerah tertinggal, lebih baik kita manfaatkan potensi yang sudah ada, seperti di Rempang ini,” kata Menteri Iftitah, Rabu (26/2/2025).

Menurut Muhammad Iftitah, konsep transmigrasi saat ini akan kembali ke prinsip dasarnya, sebagaimana yang dicanangkan oleh Wakil Presiden Mohammad Hatta pada 1946, yakni untuk mendukung industrialisasi di luar Pulau Jawa dan menciptakan ekosistem ekonomi baru.

“Presiden sangat mendukung konsep transmigrasi baru ini, yang tidak hanya memindahkan penduduk, tetapi juga memastikan ada ekosistem ekonomi yang siap menyerap tenaga kerja,” ujarnya.

Dijelaskannya, pengembangan industri di Rempang berpotensi besar dalam menyerap tenaga kerja. Ia mengungkapkan bahwa proyek pembangunan pabrik kaca berbasis pasir silika di Rempang diperkirakan dapat menyerap antara 57.000 hingga 85.000 tenaga kerja dalam lima tahun ke depan.

“Di Kepri, tingkat pengangguran mencapai 70.000 orang. Jika industri kaca ini berjalan dengan baik, seharusnya tidak ada lagi pengangguran di Kepri,” lanjutnya.

Selain menciptakan lapangan kerja, ia menegaskan bahwa transmigrasi lokal di Rempang akan memastikan aspek sosial dan ekonomi masyarakat tetap terjamin. Dalam skema ini, penduduk setempat tidak hanya direlokasi, tetapi juga mendapatkan jaminan tempat tinggal, pekerjaan, pendidikan, serta akses layanan kesehatan.

“Relokasi hanya memindahkan orang dan rumah, tetapi transmigrasi memindahkan kehidupan. Kami ingin memastikan bahwa masyarakat yang berpindah mendapatkan pekerjaan dan pendidikan yang layak,” tuturnya.

Muhammad Iftitah juga menekankan, program ini tidak bertujuan untuk mengambil alih kewenangan kementerian lain, tetapi lebih pada kolaborasi. Ia berencana menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan berbagai pihak untuk mendukung implementasi transmigrasi di Rempang.

Selain transmigrasi lokal, Kementerian Transmigrasi juga merancang program Transmigrasi Patriot, yaitu skema yang mengundang penduduk setempat maupun dari luar daerah untuk mengenyam pendidikan tinggi di Rempang.

“Kami akan bekerja sama dengan universitas dalam dan luar negeri untuk membuka pendidikan jarak jauh di Rempang. Anak-anak yang ingin kuliah teknik mesin, misalnya, tidak perlu jauh-jauh. Mereka bisa kuliah di sini dengan standar internasional,” ungkapnya.

Page: 1 2 3

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Ephorus HKBP Akan Hadiri Pesta MBO dan Mangompoi di HKBP Aek Nauli Batam

BATAM - Jemaat dan Pelayan Gereja HKBP Aek Nauli, Ressort Aek Nauli Bida Ayu, Distrik…

2 jam ago

Phantom Followers: Saat Angka Besar Tidak Menghasilkan Apa-Apa

Di sosial media seperti Instagram & TikTok, sering kita jumpai akun dengan followers sangat banyak,…

4 jam ago

Bukan Hanya Tren, Customer Experience Kini Jadi Pilar Pertumbuhan Bisnis

Jakarta, 17 September 2025 – Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan tidak lagi cukup…

8 jam ago

Touring Motor Aman dan Menyenangkan Bersama BRI Finance

Jakarta, 16 September 2025 – Touring dengan sepeda motor semakin digemari, terutama di kalangan generasi…

9 jam ago

Perjanjian Kerjasama Dinas Pendidikan Sumatera Selatan dengan Gamelab

Palembang, 1 September 2025 – Dunia pendidikan terus menghadapi tantangan baru di era digital. Transformasi…

10 jam ago

ASRI Hadirkan Program CUANTASTIC: Refer, Reward, Repeat

Siapa bilang cuan besar dari properti hanya bisa didapatkan agen profesional? Kini, semua orang punya…

15 jam ago

This website uses cookies.