Warga : Tolong Kami Dibina, Jangan Dibinasakan
Batam – Ratusan warga yang tergabung dalam pedagang kaki lima sekota Batam menggelar aksi demo di depan kantor BP Batam, Rabu siang (10/2/16).
Mereka menolak keras adanya penggusuran dan menuntut kejelasan legalitas lahan yang mereka tempati. Mereka juga mendesak agar mafia lahan yang berpihak kepada kepentingan pengusaha diberantas.
“Tolong kami dibina, jangan dibinasakan,” pekik pengunjuk rasa saat berorasi.
Bahrowi, salah satu pedagang di kios depan Rusun Piayu, Sei Beduk mengatakan bahwa selama ini Pemerintah Kota dan BP Batam diduga sengaja membuat warga menderita kelaparan dan kehilangan mata pencaharian.
“Pemko Batam sengaja membuat rakyat kecil menderita dan kelaparan, warga asing mudah dapatkan izin sementara rakyat kecil di persulit, semua pembohong,” ujarnya.
Ia mengatakan alasan penggusuran untuk membuat jalan dan jalur hijau, hanya formalitas saja untuk memberikan peluang kepada pihak asing bermata sipit yang lebih berduit.
“Pemko dan BP Batam telah kongkalikong dengan pihak asing, terutama pengusaha yang banyak duit, ketimbang rakyat kecil warga negara sendiri,” jelasnya.
Dikatakannya selama 20 tahun legalitas lahan yang mereka tempati tidak pernah jelas dari BP Batam. “Kami sudah 20 tahun berjuang mendapatkan legalitas lahan tapi hasilnya selaku macet,” keluhnya.
Saat berita ini diunggah, aksi demo masih berlanjut, sementara perwakilan pendemo sedang melakukan pertemuan dengan pihak BP Batam. (red/CR 3)