JAKARTA – Anggota Komisi I DPR RI Nurul Arifin mencurigai pemecatan direktur utama TVRI, Helmi Yahya, oleh Dewan Pengawas (Dewas) Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI karena adanya bisikan dari kompetitor televisi lain soal keberhasilan TVRI menyiarkan Liga Inggris.
Menurut anggota Fraksi Partai Golkar itu, siaran sepak bola merupakan killer content pertama dari semua jenis tayangan televisi lainnya. Kemudian di susul Badminton, drama dan dangdut.
“Saya curiganya karena keberhasilan anda mengambil killer content pertama itu. Mungkin Dewas ini mendapat bisikan dari kompetitor TV lain. Sehingga Dewas dihard (bersikeras) untuk memecat anda,” ujarnya saat Komisi I DPR RI lakukan dengar pendapat dengan Helmi Yahya terkait pemberhentiannya sebagai Dirut TVRI, Selasa (28/1/2020) siang.
Alasan Nurul Arifin ini sangat rasional melihat rating TVRI yang terus meningkat dengan program tayangan unggulan sepak bola Liga Inggris. Sehingga sangat wajar jika program ini membuat para kompetitor televisi lain iri.
Selain kecurigaan adanya bisikan dari kompetitor tersebut, Nurul juga menilai ada kecemburuan dalam kasus pemecatan Helmi Yahya atas capaiannya selama menjabat sebagai direktur utama TVRI.
Nurul secara terang-terangan menyampaikan kecemburuan Dewas TVRI kepada capaian Helmi Yahya yang mampu membawa nama TVRI kembali dikenal publik karena program Liga Premier betul-betul digandrungi banyak masyarakat.
“Kesalahannya apa sih? Kalau saya melihat kesalahan Anda (Helmi Yahya) itu berjalan terlalu cepat, pak. Pak Helmi itu lari dan yang lain masih melongo,” ujarnya merasa aneh dengan kebijakan Dewas TVRI.
“Ada kecemburuan. Kalau masalah, miss-miss yang kecil itu saya kira tidak sampai berujung pada pemecatan. Karena di situ harusnya ada ruang diskusi dan rekonsiliasi,” tambah Nurul.
Apresiasi kepada Helmi Yahya juga diberikan oleh Anggota Komisi I yang lain, yaitu Junico Bisuk Partahi Siahaan atau yang akrab dikenal Nico Siahaan. Dirinya mengakui adanya kemajuan yang dibuat oleh Helmi Yahya semasa menjabat sebagai Dirut TVRI.
“Harus diakui semasa kepemimpinan mas Helmi terjadi lompatan-lompatan di TVRI. Ini yang membuat kami terheran-heran melihat keputusan Dewas,” ungkap politikus PDI P ini.
Kendati demikian, Nico meminta Helmi Yahya menjelaskan bagaimana rating TVRI pasca menyiarkan killer content Liga Inggris.
“Apa hasilnya, bagaimana ratingnya, itu akan memperkuat bahwa Liga Inggris benar-benar dibutuhkan,” ujarnya.
Dukungan kepada Helmi Yahya juga diberikan oleh Sturman Panjaitan. Anggota DPR Dapil Kepri ini memberikan semangat kepada Helmi Yahya agar kuat dalam menghadapi masalah ini. “Tegar ya pak. Suskses,” ucap Sturman.
Sturman mengemukakan bahwa selama melakukan dengar pendapat dengan Dewas TVRI dan Helmi Yahya, dia memberi kesimpulan bahwa ke depan tidak ada lagi orang yang dipecat karena ketidak sesuaian.
Untuk itu dirinya meminta kepada Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) agar dapat menyikapi persoalan ini. “Kemkominfo harus menyelesaikan masalaha ini,” tutupnya.
Abidin
Jakarta, November 2024 – INKOP TKBM kembali bekerja sama dengan Port Academy untuk menyelenggarakan Diklat…
Mengapa Anda Tidak Boleh Lewatkan Acara Ini? Ini adalah kesempatan pertama di Indonesia untuk memiliki TCG One…
Layanan SIP Trunk adalah layanan telepon yang dilakukan melalui jaringan internet, layanan SIP Trunk menjadi…
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mencatatkan kenaikan tipis sebesar 14 sen, atau 0,2%,…
Musik telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari, dan dengan kemajuan teknologi, mendengarkan musik semakin…
BATAM - Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad Rudi menerima sekaligus mendengarkan paparan Laporan…
This website uses cookies.