Categories: Karimun

Penumpang Karimun-Kukup Keluhkan Minimnya Armada Laut

KARIMUN – Masyarakat Kabupaten Karimun pengguna jasa angkutan laut (Penumpang Kapal) keluhkan minimnya armada atau kapal laut tujuan Karimun Indonesia-Kukup Malaysia. Akibatnya, para penumpang kerap terlantar dipelabuhan Internasional Tanjung Balai Karimun Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) maupun pelabuhan sebaliknya, Kukup Malaysia.

Pantauan media ini di Pelabuhan Internasional Tanjung Balai Karimun baru-baru ini, tampak sejumlah penumpang tujuan Kukup Malaysia mengantri di loket pembelian tiket dan ada yang menunggu keberangkatan di area pelabuhan maupun diruang tunggu untuk keberangkatan ke Kukup Malaysia.

Salah satu penumpang tujuan Kukup Malaysia yang enggan ditulis namanya menceritakan bahwa lamanya menunggu keberangkatan dari pelabuhan mungkin dikarenkan berkurangnya armada atau kapal ferry tujuan Kukup Malaysia yang jalan atau beroperasi dari sebelum-sebelumnya. Sehingga antri dan menunggu armada yang ada terjadi.

Namun karena sudah beli tiket, mau tak mau harus tela meluangkan waktu dan bersabar untuk menunggu kapal dari Kukup untuk keberangkatan Karimun-Kukup Malaysia. Dia mengaku, Ia berangkat bersama beberapa kerabat dan keluarganya.

Selain itu, sebelumnya, hal yang sama juga dialaminya dari sebaliknya. Dimana sekembalinya dari Kukup Malaysia beberapa waktu lalu, dirinya juga menganyri dan menunggu dipelabuhan negara seberang untuk kembali ke tanah air. Parahnya, dengan keterkambatan karena Over Stay itu, Ia harus rela merogoh kocek karena kena denda oleh pihak Imigration Kukup Malaysia sebesar 100 ringgit perhari.

“Kalau disana (Malaysia_red) kalau kita terlambat satu hari aja, kena denda 100 Ringgit. Itu karena Over Stay. Sebenarnya kita kan tak mau juga hal itu terjadi. Tapi memang kadang karena tiket dan kapalnya tak ada. Kadang penuh dan harus menunggu lagi,” paparnya.

Ditambahkan, sebelumnya, hal seperti ini tidak pernah terjadi. Karena, kapal ferry selama ini tidak pernah ada masalah. Wanita paruh baya warga Tanjung Batu Kundur ini mengaku bahwa selama ini dirinya sering menggunakan jasa Ferry Putra Maju 07 dan kadang Trans JB. Tetapi kapal tersebut tidak ada. Jadi harus menunggu yang ada saja.

“Kadang kalau mau balik ke Karimun, tiket habis, mau tak mau, daripada Over Stay, ya bayar lebihlah biar dapat tiket. Ya 50 Ringgit gitu,” pungkasnya sambil berjalan menuju pelabuhan Domestik Tanjung Balai Karimun untuk melanjutkan perjalanan.

Hal senada juga disampaikan penumpang lainya yang berasal dari Selat Panjang-Riau, Samsul (40). Ayah dua anak ini mengaku sangat menyesalkan kurangnya armada atau ferry yang terjadi saat ini. Dirinya yang hendak ke Kukup Malasyia untuk mengunjungi sanak familynya ini, sudah menunggu selama sehari di Karimun menunggu mendapatkan tiket keberangkatkan ke Malaysia.

Samsul mengaku, niatnya berangkat ke Malaysia pada Rabu tangga 20 Maret 2019 kemarin, tertunda karena kehabisan tiket. Dirinya harus rela menginap dirumah salah satu saudaranya di daerah Teluk Uma, Tebing  karena uang atau biaya berangkat ke Malaysia pas-pasan. Bersama dirinya, juga ada penumpang dengan tujuan yang sama (Kukup Malaysia) yang berasal dari Selat Panjang, Tanjung Sari dan Tanjung Batu.

“Kalau kayak gini Bang, tentunya coastnya lebih tinggi atau bertambah jika keberangjatan tertunda karena terkendala tidak ada Ferry. Ya kalau ada uang lebih untuk nginap, tak masalah lah. Seharusnya pihak Syahbandar beri solusi lah. Sehingga masyarakat seperti kami ini, terbantu,” pintanya.

“Kadang beli tiket jadwal keberangkatan hari ini, berangkatnya besok. Kadang tiketnya yang tak ada atau habis karena penumpang sudah full,” tambahnya lagi.

Salah satu sumber lain juga yang ditemui dipelabuhan Tanjung Balai Karimun membenarkan memang beberapa hari lalu banyak penumpang tujuan Kukup yang antri dan menunggu lama untuk berangkat. Dibenarkan juga keterlambatan pemberangkatan penumpang dikarenakan menunggu kapal yang belum sandar di pelabuhan internasional Karimun.

“Benar Pak, hari ini agak berkurang dari sebelumnya. Beberapa hari lalu lebih ramai lagi penumpang yang antri dan menunggu untuk berangkat ke Malaysia,” tukasnya.

 

Penulis : Hasian

 

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Perbedaan Manajemen Reputasi dengan Digital Marketing Agency

Dalam dunia yang semakin terhubung secara digital, CLAV Digital muncul sebagai pemain unik yang membawa…

50 menit ago

PT Bambang Djaja Memperkenalkan Trafo Kering sebagai Solusi Efisien untuk Kebutuhan Listrik

PT Bambang Djaja, pabrik trafo terkemuka di Indonesia, dengan bangga memperkenalkan trafo kering sebagai solusi…

16 jam ago

Simbol Keberkahan dan Tradisi Ribuan Lampion Hiasi Dabo Singkep Sambut Imlek 2025

LINGGA – Menyambut Tahun Baru Imlek 2025 yang jatuh pada 29 Januari mendatang, suasana malam…

1 hari ago

Andrea Wiwandhana Sampaikan Belasungkawa untuk Korban Kebakaran di Glodok dan Los Angeles

Pendiri CLAV Digital, Andrea Wiwandhana, menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para korban kebakaran yang baru-baru ini…

1 hari ago

Babak Baru Swarga Suites Bali Berawa Memulai Tahun 2025 dengan Proyek Perluasan

Swarga Suites Bali Besrawa resmi memulai tahap awal proyek perluasannya melalui upacara groundbreaking yang menjadi…

1 hari ago

Pelantikan Trump Bisa Jadi Pendorong Harga Bitcoin ke Titik Tertinggi Baru

Jakarta, 16 Januari 2025 - Bitcoin kembali menarik perhatian dunia setelah berhasil menembus angka psikologis…

1 hari ago

This website uses cookies.