Categories: BATAM

Sering Macet, Warga Marina Batam Minta Ruas Jalan Segera Dilebarkan

BATAM – Ruas jalan di wilayah Batuaji dan Sagulung kerap kali mengalami kemacetan. Hal tersebut terjadi lantaran volume kendaraan yang terus bertambah dalam beberapa tahun terakhir.

Apalagi saat ini wilayah Batuaji dan Sagulung merupakan salah satu wilayah di Kota Batam yang padat akan penduduk.

Dari pantauan Swarakepri dilapangan, Senin (13/1/2020) di ruas jalan simpang Basecamp menuju kawasan Marina City, tampak ruas jalan tersebut yang juga terhubung ke tempat wisata terpadu itu masih satu lajur dan sempit.

Kemacetan dan kecelakaan lalulintas acap kali terjadi karena kendaraan yang berlalulintas cukup padat.

Diketahui, pada akhir tahun 2017 silam, Tim Terpadu Batam telah menertibkan bangunan liar di sepanjang row jalan dengan alasan pelebaran akan segera dimulai, namun nyatanya hingga awal tahun 2020 ini row jalan tersebut masih satu lajur.

Salah seorang warga sekitar, Syahrul mengungkapkan, ruas jalan tersebut terlalu sempit dan sesak akan aktivitas kendaraan yang berlalulintas.

“Marina ini bukan lagi sebatas lokasi wisata tapi pemukiman yang sedang berkembang. Pembangunan perumahan lagi marak bahkan sampai ke bagian dalam (kawasan Marina) sesak betul kalau keluar ke jalan raya,”ujarnya kepada Swarakepri, Senin(13/1/2020) siang.

“Kendaraan berjubel sampai ke luar aspal. Apalagi pagi dan sore hari pasti macet di depan SMPN 47 itu. Ya gimana lagi jalannya memang sempit,” lanjut dia.

Menurutnya, selain mengganggu kelancaran arus lalulintas, sempitnya ruas jalan ini juga mengancam keselamatan pelajar yang bersekolah di SMPN 47 Batam yang lokasinya persis di pinggir jalan Marina City.

“Bagaimana tidak, saat siswa keluar dari lingkungan sekolah langsung berhadapan dengan padatnya kendaraan di jalan depan sekolah mereka,” ujarnya.

Sementara itu, Zulfikar warga perumahan Galaxy yang dekat dengan SMPN 47 Batam mengatakan, sudah banyak siswa dan orangtua yang antar anaknya jadi korban kecelakaan lalulintas di lokasi jalan tersebut. Baik itu ditabrak kendaraan ataupun sekedar senggolan.

“Sudah banyak korban. Ya itu tadi jalannya kurang lebar. Trotoar jalan tak ada jadi tidak ada row jalan khusus pejalan kaki. Anak-anak keluar dari sekolah harus desak-desakan dengan kendaraan,” tandasnya.

 

 

(fix/elg)

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Kedubes India dan Indoindians Siap Gelar ASEAN-India Spring Bazaar 2025 di Jakarta: Perayaan Budaya, Seni, dan Persahabatan Regional

Dalam semangat mempererat hubungan persahabatan dan kerja sama antara negara-negara Asia Tenggara dan India, Kedutaan…

2 jam ago

10 Alasan Mengapa Harus Berbelanja Online Sepeda & Aksesoris di Rodalink

Berbelanja sepeda dan aksesoris secara online semakin menjadi pilihan utama bagi banyak orang. Namun, memilih…

3 jam ago

Peran Teknologi AV dalam Manajemen Krisis dan Kolaborasi: Meningkatkan Strategi Komunikasi dan Respons

Artikel "The Role of AV Technology in Crisis Management and Collaboration" oleh Melvin Halpito, Managing…

4 jam ago

Indonesia International Cat Conference & Exhibition (IICCE) 2025

Dibawah kepemimpinan Danny R. Sultoni sebagai Direktur Penyelenggara dan Dr. M. Munawaroh, MM selaku Ketua…

4 jam ago

Mendesain Ruang untuk Brainstorming Kelompok yang Efektif: Menciptakan Lingkungan yang Mendorong Kreativitas dan Kolaborasi

Artikel "Designing Spaces for Effective Group Brainstorming" oleh Melvin Halpito, Managing Director MLV Teknologi, membahas…

8 jam ago

BINUS @Bekasi Bukan Sekadar Kampus, Tapi Solusi Masa Depan SDM Indonesia

Indonesia tengah menghadapi tekanan ekonomi yang kompleks dan multidimensi. Ketidakstabilan global yang dipicu oleh ketegangan…

2 hari ago

This website uses cookies.