KARIMUN – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejaksaan Negeri Tanjung Balai Karimun Kicky Arityanto mengatakan, vonis 16 bulan penjara terhadap tiga terdakwa kasus penyelundupan CPO MT Tangongangen 19 masih memenuhi ketentuan hukum.
“Kebetulan saya belum menerima laporan dari JPU, tapi itu wajar saja karena vonis Hakim masih diatas sepertiga dari tuntutan JPU,” ujar Kicky ketika dihubungi SWARAKEPRI.COM, Sabtu (14/1/2017) sore.
Menurutnya, putusan tersebut kemungkinan karena Majelis Hakim mempertimbangkan pledoi dari ketiga terdakwa di persidangan.
“Mungkin ada pertimbangan Majelis Hakim atas pembacaan pledoi dari ketiga terdakwa,” pungkasnya.
Berita sebelumnya, tiga terdakwa kasus penyelundupan Crude Petroleum Oil(CPO) sebanyak 1.130.201 M3 yakni Mohammad Faizal(Warga Negara Asing), Miun Arsad dan Almuharik Manek divonis 1 tahun 4 bulan penjara oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tanjung Balai Karimun, Rabu(11/1/2017).
Vonis Majelis Hakim ini lebih rendah 6 bulan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum(JPU) yakni 1 tahun 10 bulan penjara. Terdakwa Miun Arsad selaku Nahkoda dan Almuharik selaku Mualim I/Chief Officer MT Tabongangen 19 dituntut dalam satu berkas dengan Jaksa Penuntut Umum(JPU) Iqram Syah Putra, sedangkan terdakwa Muhammad Faizal selaku pengurus muatan MT Tabongangen 19 dituntut terpisah dengan JPU Indra Jaya.
“Ketiga terdakwa dihukum 1 tahun 4 bulan penjara,” Kata Humas PN Tanjung Balai Karimun, Yudi Rozadinata kepada SWARAKEPRI.COM, Kamis(12/1/2017).
Roni Rumahorbo
