BATAM – Badan Pengusahaan(BP) Batam melakukan MoU dengan Kementerian PU dan Perumahan Rakyat (Pera) terkait penggunaan, pemeliharaan, pembangunan aset jalan nasional dan jembatan Barelang. MoU antara keduanya ditandatangani di Nongsa Point Marina (NPM) Resort, Kamis (15/9/2016).
MoU tersebut terjalin antara BP Batam melalui Deputi Bidang Pengusahaan Sarana Lainnya, dengan Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR. MoU ditandatangani oleh Kepala BP Batam Hatanto Reksodipoetro dengan Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Hadianto W. Husaini.
‘MoU ini adalah bagian dari upaya pencapain hasil dan target baru Batam. Kami ingin terus meningkatkan kualitas Batam agar menjadi kawasan berdaya saing di antara kawasan sejenis di kawasan asia pasifik,” ujar Hatanto Reksodipoetro.
Kualitas dan pertumbuhan jalan di Batam menjadi salah satu prioritas BP Batam. Karena salah satu aset yang dianggap mampu mendukung pertumbuhan investasi di Batam adalah jalan, terutama yang menuju ke pelabuhan.
BP Batam memprediksi, arus lalu lintas menuju Pelabuhan akan semakin tinggi setiap tahunnya. Karena itu, volume penggunaan jalan nasional yang menuju pelabuhan penyeberangan juga akan meningkat seiring dengan kebutuhan jasa pelabuhan.
“Progres pertumbuhan Batam sangat tinggi. Karena itu selama beberapa tahun kedepan jalan akan menjadi prioritas tinggi,” ungkapnya.
Melihat potensi kebutuhan tersebut, BP Batam menargetkan pertumbuhan jalan sebesar 25 persen. Dia berharap dengan MoU tersebut, target tersebut bsia dikejar. Dengan demikian, Batam akan mampu menjadi kawasan yang berdaya saing.
“Perlu adanya relevansi upaya yang dilakukan untuk menjadikan Batam menjadi kawasan berdaya saing tinggi,” imbuhnya.
Dia juga berharap, kerjasama antara BP Batam dan Kemen PU-Pera tak hanya sebatas jalan. Dia juga akan mencanangkan kerjasama untuk membangun rumah rakyat diatas lahan yang akan disediakan BP Batam. Rencananya rumah rakyat ayng dibangun adalah hunian vertikal.
“Kedepan paradigma pembangunan perumahan akan secara vertikal demi mendukung nawacita pemerintah pust untuk kesejahteraan rakyat,” paparnya.
Sementara itu Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Hadianto W. Husaini mengatakan bahwa MoU ini adalah bentuk realisasi gotong royong sebagai ujung tombak menghadapi daya saing di kawasan asia pasifik.
“Memang langkah baiknya adalah mempererat hubungan antara kementrian dengan BP Batam,” ujarnya.
Kementerian PU-Pera sangat antusias untuk membantu BP Batam meningkatkan kapasitas Batam dalam rangka peningkatan daya saing kawasan. Salah satunya adalah dengan membangun infrastruktur modern, seperti kelistrikan, pelabuhan dan jalan.
Kementerian PU-Pera memiliki badan pengembangan infrastruktur wilayah. Badan tersebut bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai tambah Batam. Dukungan juga diberikan dengan membangun flyover di simpang jam dan kedepan flyover Simpang Kabil
“Yang penting, untuk meningkatkan daya saing Batam, perlu sinergitas antara Pemerintah Daerah dan BP Batam, terutama untuk saling pembangunan,” tuturnya.
REDAKSI