JAKARTA-Puasa Ramadan merupakan kewajiban umat Islam. Selama berpuasa, seseorang menahan makan dan minum hingga waktu berbuka tiba.
Saat berpuasa, banyak orang yang kurang memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan yang dibutuhkan oleh kulit. Kendala menjaga hidrasi kulit pada Ramadan adalah perubahan pola asupan makanan dan minum.
“Saat berpuasa cairan tubuh berkurang, padahal kulit masih membutuhkan cairan untuk tetap sehat,” kata dokter spesialis dermatovenerologi dari Bamed Skin Care Jakarta Ika Anggraini.
Kulit yang tidak terhidrasi dengan baik dapat menyebabkan kulit kering dan berkerut. Dehidrasi pada kulit juga dapat menyebabkan barrier kulit terganggu sehingga bahan iritan dan bakteri lebih mudah masuk ke kulit. Saat kandungan air pada kulit menurun, sel kulit mati menumpuk.
Gejala kulit kering akibat dehidrasi adalah warna kulit kusam, kering, dan gatal. “Kondisi kulit dehidrasi dengan tipe kulit kering berbeda, karena tipe kulit berminyak atau tipe kulit lain juga bisa mengalami dehidrasi,” kata Ika.
Oleh karena itu, untuk memastikan kulit terhidrasi, silakan cukupi asupan cairan yang cukup pada saat sahur dan buka puasa. Demi kulit sehat dan terhidrasi tetap minum air 8 gelas sehari. Pastikan juga memenuhi kebutuhan nutrisi yang cukup.
“Asupan cairan juga bisa didapat dari buah dan sayur,” kata Ika. Selain itu dia menganjurkan untuk menggunakan produk kosmetik yang mengandung pelembab misalnya sabun pelembab, krim pelembab, dan sebagainya yang disesuaikan dengan jenis kulit. Dalam hal ini sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis.
Ika mengatakan bahwa terapi kombinasi juga dapat dilakukan untuk menjaga kulit tetap terhidrasi yakni terapi mikrodermabrasi, peeling, oxigeneo tripollar, dan intraceutical. “Terapi kombinasi ini dapat dipilih saat Ramadan untuk kulit sehat, cerah dan bercahaya,” ujarnya.
Artikel ini telah disadur dari : https://m.bisnis.com/lifestyle/read/20190504/106/918636/tips-puasa-tetap-terhidrasi-selama-ibadah-puasa