BATAM – swarakepri.com : Arus mudik lebaran melalui Bandara Internasional Hang Nadim Batam benar-benar dimanfaatkan oleh para calo tiket yang berkeliaran diarea Bandara. Ratusan TKI yang berasal dari Malaysia menjadi sasaran empuk para calo untuk memanen ringgit.
Dari hasil pantauan swarakepri di Bandara Hang Nadim pagi tadi,Selasa(6/8/2013) terlihat ratusan TKI asal Malaysia yang hendak mudik ke daerah asal masing-masing sudah dikoordinir oleh para calo. Untuk mudik ke tujuan Solo dan Surabaya, para TKI tersebut harus membayar harga tiket seharga 700 hingga 1700 ringgit.
Ngaliman, salah seorang TKI yang mengaku sudah bekerja di Malaysia selam 23 tahun kepada swarakepri mengaku harus merogok kocek dalam-dalam untuk bisa mudik ke kampung halamannya.
“Tiket buat pulang kampung sangat mahal mas. Saya beserta 25 orang lainnya beli tiket dari calo yang telah bekerjasama dengan travel,” ujar Ngaliman
Menurut pria yang mengaku dalam lima tahun terakhir rutin pulang kampung, seminggu sebelum berangkat dari Malaysia mereka sudah setor uang kepada calo untuk memboking tiket.
“Kami terima bersih saja. Setiba di Bandara calo kemudian menyerahkan tiket sesuai dengan daerah tujuan masing-masing,” terangnya.
Sementara itu Bejo, TKI asal Malaysia yang tidak dikoordinir oleh calo mengaku kaget dan bingung dengan mahalnya harga tiket di Bandara Hang Nadim Batam. Pria kelahiran kendal tersebut sangat kaget ketika harga tiket tujuan Surabaya bisa mencapai Rp 2,8 juta.
“Saya ditawarkan tiket oleh petugas berseragam Dinas Perhubungan. Karena khawatir tidak bisa mudik, saya terpaksa beli mas,” ujarnya.
Sampai berita ini diunggah, aktifitas para calo dengan menjual tiket super mahal ini masih dibiarkan petugas Bandara Hang Nadim Batam. Himbauan Kepala Bandara Hang Nadim Batam untuk tikak membeli tiket dari calo yang dipampangkan dipapan pengumuman pintu keberangkatan sama sekali tidak dihiraukan.
Bukannya melakukan penertiban, para petugas berseragam juga ikut-ikutan menjadi calo tiket.(adi)
Leave a Reply
Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.
