BATAM-Perusakan atribut partai Hanura berupa spanduk dan baliho pasangan INSANI dan RAMAH digelaran Pilkada Kepri 2020 berbuntut panjang. Sekretaris Dewan Perwakilan Daerah (DPD) partai Hanura Kepri, Uba Ingan Sigalingging, menegaskan pihaknya telah mempersiapkan laporan ke Polda Kepri untuk dilakukan penyelidikan atas perusakan tersebut.
“Kami pengurus DPD partai Hanura Kepri akan membuat laporan kepada pihak berwajib dan meminta agar dilakukan penyelidikan atas perusakan dan penghilangan terhadap spanduk dan baliho tersebut,” ujar Uba kepada awak media di Kantor DPD Hanura, Batam Center, Senin (31/8/2020).
Uba menjelaskan, ada sebanyak tujuh titik lokasi pemasangan spanduk dan baliho yang telah dirusak dan dihilangkan oleh oknum tak bertanggungjawab. ukurannya pun bermacam-macam mulai spanduk kecil hingga yang dipasang di papan reklame besar.
Menurutnya, kejadian perusakan dan penghilangan atribut partai Hanura terjadi paska penolakan Ketua DPW Nasdem, Muhammad Rudi atas beredarnya spanduk dan baliho partai Hanura yang berisikan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri Isdianto-Suryani berserta bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Batam Rudi-Amsakar.
Uba juga menilai bahwa penolakan tersebut posisi Rudi sebagai Wali Kota dan bukan sebagai ketua DPW Nasdem. “Karena via telepon saja menyampaikannya, kalau tertulis kan jelas ada tanda tangan, ada setempel dan sebagainya,” bebernya.
“Pak Rudi ini marahnya ini sebagai Kepala BP atau sebagai Walikota? Beliau harus bisa menjelaskan. Kalau seperti ini kejadiannya ya sampaikan suratnya sehingga kita tahu menyikapinya sebagai organisasi,” timpalnya lagi.
Ketika disinggung apakah partai Hanura akan mencabut dukungannya kepada pasangan RAMAH untuk Pilkada Batam paska kejadian tersebut, Uba mengaku keputusan tersebut tergantung dari DPP Hanura.
“Kalau itu tergantung, tapi kita sudah menginformasikan ke DPP hal-hal yang terjadi pada saat ini. Dan sebagaimana diketahui pak Ketua kami sedang ke Jakarta untuk menyampaikan laporan ini,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama hal senada juga diungkapkan oleh Sekretaris DPW PKS, Bambang Aris. Pihaknya sangat tidak mengapresiasi atas perusakan dan penghilangan atribut partai dalam Pilkada Kepri 2020.
“Kami disini semua menjunjung prinsip yang fair. Kita berkompetisi boleh saja tetapi tidak saling menjatuhkan dan apabila ada masing-masing kekurangan ya wajar saja. Tidak usah pula ada atribut-atribut dari partai lain yang tidak berkepentingan dilakukan perusakan, kami sangat tidak mengapresiasi kehidupan perpolitikan kita ada cara-cara seperti itu,” ujar Bambang.
Bambang juga menyebut bahwa bentuk dukungan yang tidak linear ini bukan baru pertama kali dilakukan oleh partai PKS dalam Pilkada di Kepri. Pada musim Pilkada 2015 lalu dukungan non linear juga telah dilakukan oleh PKS.
“Waktu itu untuk calon Gubernur dan Wakil Gubernurnya pak Suryo-Ansar sementara untuk Wali kota dan Wakil Wali kota Batam pasangan RAMAH dan itu tidak seheboh sekarang dan aman-aman saja,” bebernya.
“Tetapi biarkan saja masyarakat yang menilai apakah ini sebuah pendekatan yang baik atau sebaliknya,” pungkasnya.
M.Shafix