Harga Sembako di Batam tidak Terkontrol

Disperindag Batam tidak Mengawasi Distributor

BATAM – swarakepri.com : Memasuki minggu kedua paska kenaikan harga Bahan Bakar Minyak(BBM), harga sembako di Batam tidak terkontrol. Mayoritas harga sembako terus merangkak naik meskipun sempat ada naik-turun harga. Kondisi ini membuat masyarakat semakin resah apalagi menjelang bulan puasa harga sembako diprediksi akan terus meningkat.

Dari pantauan swarakepri di Pasar Bengkong Harapan hari ini, Senin(8/7/2013) harga telur ayam ras sejak dua pekan terakhir naik dari Rp 27.000/ perpapan menjadi Rp39.000/perpapan(isi 30 butir). Gula pasir naik dari Rp 11.000/kg menjadi Rp 12.000/kg, tepung terigu dari Rp 7.000/kg naik menjadi Rp 8.000/kg dan minyak goreng curah dari Rp 9500 naik menjadi Rp 10.000/kg.

Desi(37) salah satu pedagang mengatakan selain keniaikan harga sembako, harga sayur juga mengalami kenaikan. Harga cabai merah dari Rp 30.000/kg naik naik menjadi Rp 60.000/kg. ” Kami berharap harga bisa stabil dan naiknya jangan terlalu tinggi. Kasihan masyarakat kecil daya belinya jadi turun. Kalau pasar sepi para pedagang juga yang rugi,”tandasnya.

Sementara itu, Salim (41) salah satu pedagang sembako di Mitra Raya mengatakan bahwa kenaikan harga sembako dalam dua pekan terakhir ini disebabkan tingginya permintaan. Meskipun pasokan dari distributor masih tetap lancar, ia mengeluhkan harga dari distributor yang terus naik.

“Harga naik karena tingginya permintaan, apalagi menjelang puasa,” terangnya

Hasil sidak yang dilakukan oleh Tim Pengendali Inflansi Daerah Kota Batam yang terdiri dari Disperindag Kota Batam, Bank Indonesia Batam, Bulog, BP Kawasan, BPS serta SKPD terkait yang menyebutkan adanya kenaikan harga kebutuhan pokok  naik sebesar 1 persen karena menjelang Ramadhan dan Idul Fitri, dan 2 persen karena dampak dari kenaikan harga BBM tidak sesuai dengan fakta dilapangan, karena harga sembako di pasar sudah naik sebesar 15 sampai 20 persen.

Kondisi ini diakibatkan oleh tidak adanya pengawasan Disperindag kota batam terhadap Distributor yang seenaknya menaikkan harga. Diseperindag hanya memantau pasar tradisional dan grosir.

Seperti yang diungkapkan karyawan salah satu distributor yang berlokasi diBatam centre. Ia mengaku distributor tempat ia bekerja sudah beberapa kali menaikkan harga minyak goreng, bumbu-bumbu, gula dan barang sembako lainnya.(adi)

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Layanan SIP Trunk Terbaik untuk Bisnis: Solusi Hemat Biaya Untuk Tingkatkan Komunikasi!

Layanan SIP Trunk adalah layanan telepon yang dilakukan melalui jaringan internet, layanan SIP Trunk menjadi…

1 jam ago

Harga Minyak WTI Naik Tipis, Didukung Ketegangan Geopolitik dan Permintaan Tiongkok

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mencatatkan kenaikan tipis sebesar 14 sen, atau 0,2%,…

1 jam ago

Ini Dia Pilihan 10 Aplikasi Musik Online Terbaik di 2024

Musik telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari, dan dengan kemajuan teknologi, mendengarkan musik semakin…

1 jam ago

Usai Cuti, Kepala BP Batam Dengarkan Laporan Kinerja dari Wakil Kepala BP Batam

BATAM - Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad Rudi menerima sekaligus mendengarkan paparan Laporan…

2 jam ago

Tokocrypto dan OCBC Luncurkan Kartu Global Debit Spesial

Jakarta, 19 November 2024 - Berdasarkan data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), pertumbuhan transaksi…

2 jam ago

Indonesia Blockchain Week 2024: Sukses Gaet Lebih dari 1.700 Peserta

Indonesia Blockchain Week (IBW) 2024 sukses diselenggarakan pada 19 November 2024 di The Ritz-Carlton Pacific…

3 jam ago

This website uses cookies.