KARIMUN – swarakepri.com : Keberadaan para calo yang gentayangan di Kantor Imigrasi Kelas II Tanjung Balai Karimun benar-benar dimanfaatkan untuk meraup keuntungan pribadi oleh para oknum pejabat dan pegawai Imigrasi yang ada.
Tidak tanggung-tanggung, untuk mengumpulkan pundi-pundi uang pungli tersebut, Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Tanjung Balai Karimun, Ilyas membuat kebijakan khusus untuk mengakomdir para calo untuk melakukan pengurusan paspor. Masalah kelengkapan dan keaslian dokumen permohonan paspor juga tidak dipersoalkan karena sudah ada kesepakatan jumlah “setoran” dari para calo.
Dari hasil investigasi awak media ini dilapangan, untuk memuluskan kerjasama dengan para calo, Ilyas menunjuk Kabag Tata Usaha, Waldi untuk berkoordinasi dengan para calo.
Bobon (nama samaran), salah satu calo yang sudah 5 tahun lebih berkecimpung dalam pengurusan paspor di Imigrasi Tanjung Balai Karimun mengungkapkan bahwa keberadaan para calo sudah terorganisir dengan rapi dan berhubungan langsung dengan Kabag Tata Usaha.
“Kalau kami (calo,red) sudah lama disini bang, saya sendiri saja sudah 5 tahun jadi calo. Ya lumayan lah, perminggu bisa dapat puluhan juta”, terang Bobon kepada swarakepri, Jumat(6/9/2013).
Untuk tarif pengurusan Paspor tanpa dokumen, kata Bobon ia mematok harga sebesar Rp.2.150.000. Itu juga belum termasuk biaya pengurusan KTP dan Kartu Keluarga. Sementara untuk memperpanjang Paspor dikenakan tarif Rp 1.800.000
Pengakuan yang diungkapkan Bobon ini tentu saja sangat jauh berbeda dengan tarif yang diberlakukan di Dirjen Imigrasi. Biaya untuk permohonan paspor baru dan perpanjangan hanya dikenakan tarif Rp 250.000.
Achmad, salah satu warga yang menggunakan jasa calo dalam pengurusan Paspor merasa sangat terbebani, namun jika
mengurus Paspor langsung diakuinya akan memakan waktu yang lama dan prosedur yang berbelit.
“Mau gimana lagi pak, terpaksa pakai calo, kalau ngurus sendiri pasti lama, dan bertele-tele lagi”, ucap pria
berumur 29 tahun ini.
Untuk mendapatkan keberimbangan berita, swarakepri kemudian berupaya melakukan konfirmasi kepada pihak Imigrasi Tanjung Balai Karimun terkait maraknya percaloan.
Kepala Imigrasi Kelas II Tanjung Balai Karimun, Ilyas dan Kabag Tata Usaha, Waldi ketika berupaya ditemui sengaja menghindar dari awak media ini. Beberapa kali dikonfirmasi melalui sambungan telepon tidak menjawab. Bahkan salah satu staf Humas bernama Wilda dengan nada emosi, justru membentak wartawan dan memarahi bawahannya ketika awak media ini meminta ijin untuk bertemu dengan Kabag Tata Usaha, Waldi yang saat itu sedang berada diruang kerjanya.(beslin)