BATAM – Ribuan penumpang KM Kelud yang berangkat dari pelabuhan Tanjungpriok Jakarta Rabu(13/7/2016) pukul 02.00 subuh, tiba di pelabuhan Batuampar Batam, Kamis(14/7/2016) pagi pukul 06.00 WIB.
Pantauan lapangan, para penumpang dan porter yang ada dengan bebas mengangkut barang bawaan keluar dari kawasan pelabuhan tanpa melalui pemeriksaan sama sekali oleh petugas maupun mesin X-Ray.
Sebelum keluar dari kawasan pelabuhan, sebagian penumpang diantar hingga pintu gerbang kedatangan oleh bus yang disediakan pengelola, sebagian penumpang lainnya memilih berjalan kaki.
Setelah melewati pintu gerbang kedatangan penumpang tanpa pemeriksaan, terlihat juga kesemrawutan yang sangat merugikan para penumpang yang ada.
Diluar pintu gerbang tersebut telah dipenuhi oleh mobil angkutan jenis carry dan ojek yang menawarkan jasa angkutan dengan harga selangit. Selain ruang tunggu penumpang tidak ada, jalan menuju pintu keluar pelabuhan juga berlubang dan berlumpur.
Kondisi ini sontak saja membuat penumpang menjadi kebingungan untuk keluar dari pintu gerbang kedatangan menuju pintu keluar yang jaraknya cukup jauh.
Sebagian penumpang terpaksa melewati jalan berlubang dan berlumpur dengan membawa barang-barang bawaan yang ada, sebagian penumpang lainnya terpaksa menggunakan jasa angkutan carry dan ojek meskipun dengan harga selangit.
Asep, salah satu penumpang KM Kelud mengatakan fasilitas pelabuhan Batuampar sangat tidak layak dan merugikan para penumpang yang ada.
“Ini lagi tunggu jemputan pak, tapi bingung mau cari tempat duduk dimana,” ujarnya kesal.
Dia berharap pihak berwenang segera memperhatikan kekurangan yang ada agar kedepannya para penumpang tidak dirugikan.
“Seharusnya pemerintah sudah melakukan perbaikan sebelum memindahkan pelabuhan penumpang kesini(Batuampar),” ujarnya.
(RED/RON)