KPPS dan PPS Diduga Terlibat Kasus Mobilisasi Massa di Bengkong Sadai

BATAM – swarakepri.com : Dori(27) selaku tim sukses Nuryanto dan Abdul Azis, Dua orang Caleg DPRD Batam dan DPRD Kepri yang tersandung kasus mobilisasi massa di TPS 19 Kampung Belimbing, Bengkong Sadai Batam mengungkapkan adanya keterlibatan KPPS TPS 19 dan PPS Kelurahan Bengkong Sadai.

“Saya diminta membawa massa ke TPS 19 Kampung Belimbing untuk mencoblos Daftar Pemilih Khusus(DPK) diatur oleh Slamet selaku Ketua KPPS. Saya kemudian dipinjamkan mobil Kijang Innova warna silver BP 1316 AD untuk membawa ke 10 pekerja ke TPS,” ujar Dori ketika dikonfirmasi di Polsek Bengkong belum lama ini.

Menurut Dori massa yang sudah dipersiapkan untuk mencoblos di TPS 19 sebenarnya ada tiga mobil, namun karena keburu ketahuan oleh warga, hanya satu mobil yang sempat diturunkan, sementara dua mobil lainnya langsung tancap gas.

“Saat itu baru sempat turun satu mobil dan baru satu orang yang sempat mencoblos yaitu Anggi Syaifulah. Karena sempat terjadi keributan dengan warga dua mobil lainnya tancap gas karena aparat gabungan sudah ramai dilokasi. Saya sendiri sempat melarikan diri,” jelasnya.

Dori kembali menegaskan bahwa Ketua KPPS TPS 19 dan PPS Kelurahan Bengkong Sadai terlibat dalam aksi mobilisasi massa untuk mendapatkan suara buat kedua Caleg tersebut. Ketua KPPS berperan untuk mengatur Daftar Pemilih Khusus(DPK) setelah itu kami disuruh untuk mendatangi TPS yang udah ditentukan dan ditawarkan uang sebesar Rp 200 ribu.

Hal senada juga disampaikan Diana, salah seorang perempuan yang turut diamankan oleh petugas saat akan mencoblos di TPS 19. Ia mengaku bersedia mencoblos karena diiming-imingi uang Rp 200 ribu.

“Saya bersama kawan-kawan berencana mau berenang di Waterboom Queen Garden, Bengkong Sadai. Saat berada di dalam mobil Dori kami kemudian diajak untuk mencoblos di Bengkong Sadai dan akan diberi uang Rp.200 ribu. Nggak ada rencana coblos mas, saya ngak punya KTP,tapi diimingi uang ya maulah,sambil nyelam minum air,”ujarnya enteng.

Sementara itu Ketua KPPS TPS 19 Kampung Belimbing, Slamet ketika dikonfirmasi berdalih tidak mengenal persis warganya. Ia mengaku di wilayahnya banyak tinggal anak kos.

“Disini banyak anak kos mas, satu rumah bahkan 16 kamar. Karena saya tidak kenal, saya perlihatkan DPT nya saat memberikan undangan,” ujarnya berdalih.

Ketua Pokja Hukum dan Penindakan Panwaslu Kota Batam, Syailendra Reza menegaskan bahwa kasus mobilisasi massa di TPS 19 diduga kuat ada permainan antara Ketua KPPS dan PPS untuk memenangkan suara Nuryanto Caleg DPRD Batam dari PDIP dan Abdul Azis selaku Caleg DPRD Kepri dari Partai Demokrat.(red/ton)

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

PT Dua Samudera Perkasa Sukses Selenggarakan Diklat Mooring Unmooring dengan Port Academy

PT Dua Samudera Perkasa dengan bangga menggelar Diklat Mooring Unmooring bersertifikasi BNSP bekerja sama dengan…

6 menit ago

Maxy Academy Hadirkan Pelatihan “Digital Marketing 101” untuk Persiapkan Ahli Pemasaran Digital Masa Depan

Maxy Academy mengumumkan pelatihan terbaru bertajuk "Digital Marketing 101: Sosial Media Marketing (Daring)", yang dirancang…

1 jam ago

Halo Robotics Sukses Gelar Drone Talks @ The Mulia, Dorong Inovasi Keamanan dengan Otomasi & AI

Halo Robotics dengan bangga mengumumkan kesuksesan acara Drone Talks @ The Mulia yang diselenggarakan pada…

6 jam ago

Jelang Keputusan The Fed: Bitcoin Melonjak Hampir USD $60.000 Lagi

Harga Bitcoin kembali mengalami koreksi dan turun di bawah USD $60 ribu, menjelang keputusan suku bunga…

7 jam ago

BARDI Smart Home: Dari Garasi ke 4 Juta Pengguna – Apa Rahasianya?

Ketika banyak perusahaan lokal berjuang untuk bertahan hidup di tengah krisis pandemi, BARDI Smart Home…

8 jam ago

Elnusa Petrofin Kembali Gelar Program CSR ASIAP untuk Kurangi Sampah Laut di Desa Serangan, Bali

BALI - Permasalahan lingkungan akibat sampah plastik masih menjadi tantangan serius bagi kelestarian ekosistem laut…

14 jam ago

This website uses cookies.