Ia juga menyoroti adanya pernyataan manajemen First Club Batam yang mengatakan bahwa WNA terduga pelaku pengeroyokan tersebut merupakan pengunjung.
“Manajemen First CLub memberikan pernyataan bahwa WNA terduga pelaku pengeroyokan adalah pengunjung, kalau seandainya nanti mereka(terduga pelaku) buka mulut dan mengaku sebagai karyawan dan telah dikontrak First Club bagaimana? Lebih bagus diselesaikan dengan bijak. Jika sekarang disebut pengunjung, mereka(terduga pelaku) bisa saja keberatan, mereka juga punya aturan di negaranya sehingga bisa masuk ke sini(Batam). Mereka juga bisa menuntut, jadi sebaiknya jangan memperdalam masalah,”terangnya.
Ia berharap permasalahan seperti ini jangan dibiarkan, karena justru nanti bisa menimbulkan masalah baru.
“Saya berharap manajemen First Club bijaksana, selesaikan perkara ini dengan baik, jangan lempar batu sembunyi tangan, karena bukti-bukti sudah ada. Ayo sama-sama kita jaga Kota Batam, sama-sama kita kembangkan pariwisata di Batam dan ikuti aturan yang ada,”pungkasnya./RD
Page: 1 2
Jakarta, 7 November 2025 – PT PP (Persero) Tbk (“PTPP”), perusahaan konstruksi dan investasi nasional di…
Risiko adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan dan pembangunan. Namun, kesadaran masyarakat Indonesia dalam memahami…
Dalam rangka memastikan kesiapan pelayanan transportasi kereta api pada masa Angkutan Natal 2025 dan Tahun…
Komisi Pemilihan Umum India (Election Commission of India/ECI) menyambut kunjungan delegasi dari Komisi Pemilihan Umum…
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengalokasikan anggaran sebesar Rp351,83 miliar untuk mendukung program kesiapsiagaan dan tanggap…
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) melalui Subholding PT Pelindo Multi Terminal memainkan peran strategis sebagai pengelola…
This website uses cookies.
View Comments